Ngeyel Tolak Masker, Penumpang Pesawat Ditinggal di Pulau Terpencil

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ngeyel Tolak Masker, Penumpang Pesawat Ditinggal di Pulau Terpencil

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 18 Sep 2020 05:01 WIB
Hokkaido Air System
Hokkaido Air System. (Foto: Wikimedia Commons)
Hokkaido -

Peristiwa penumpang pesawat tak bermasker yang harus didepak dari pesawat kembali terjadi di Jepang. Kali ini ada seorang pria yang enggan mengenakan masker setelah beberapa kali ditegur oleh awak kabin.

Dilansir dari Sora News 24, Jumat (18/9/2020) peristiwa itu terjadi di pesawat Hokkaido Air System yang akan bertolak dari Bandara Okushiri, Hokkaido. Saat itu, pesawat sudah hampir take off. Hampir semua penumpang sudah mengenakan masker kecuali penumpang tersebut.

Diberitakan, awak kabin sudah berulang kali meminta penumpang ini untuk mengenakan masker. Saking sulitnya menurut, perjalanan pesawat ini sampai terlambat 30 menit. Akhirnya, maskapai mengambil keputusan untuk menurunkan penumpang itu dan meninggalkannya di Pulau Okushiri yang sulit diakses kendaraan umum, termasuk bus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada TV NHK penumpang itu menejlaskan alasannya menolak memakai masker. Ia tak mau memakai masker karena sebelumnya ia mengalami ruam di kulit wajahnya.

Ia juga membantah bahwa awak kabin berkali-kali memintanya. Menurutnya, ia hanya ditegur satu kali.

ADVERTISEMENT

Ketika ditanya mengapa ia tak menjelaskan alasan tersebut, ia menjawab,"saya tidak ingin membicarakan penyakit saya di dekat penumpang lain."

Penumpang itu juga mengatakan bahwa ia tak memiliki tanggung jawab untuk menggunakan masker ketika ia menderita ruam kulit.

Padahal, kondisi ruam pada kulit ini bukanlah penyakit dan dapat menulari orang lain. Justru yang dapat menular adalah virus Corona.

Di sisi lain, Hokkaido Air System mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi bahwa mereka tidak meninggalkan penumpang itu secara khusus karena tidak mengenakan masker. Mereka mengambil keputusan itu lantaran penumpang menolak berkomunikasi dengan awak kabin. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan dan tidak aman bagi penerbangan.




(pin/fem)

Hide Ads