Hiking di Sentul yang sedang Naik Daun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hiking di Sentul yang sedang Naik Daun

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 18 Sep 2020 13:16 WIB
Hiking di Sentul
Hiking di Sentul menjadi primadona traveler DKI Jakarta. (Grandyos Zafna/detikFOTO)
Sentul -

Curug-curug di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat sedang menjadi primadona traveler. Hiking di Sentul itu justru naik daun saat pandemi virus Corona.

Jalan setapak naik turun, sawah dan perbukitan, juga menyusuri sungai, juga goa dan dinding bebatuan yang khas kemudian berakhir di air terjun menjadi tawaran menggiurkan bagi pelancong. Paket komplet itu dimiliki Karangtengah, Sentul di Bogor, Jawa Barat. Jarak tempuhnya sekitar 20 menit berkendara dari Sentul City.

Jaraknya yang tidak jauh dengan DKI Jakarta membuat nilai plus bagi wisatawan ibu kota yang rindu traveling setelah harus di rumah saja karena pandemi virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hiking lagi diminati banget, lebih tepatnya setelah pandemi Corona. Tamu sepekan rata-rata 3-4 keluarga," kata Agus Maulana, salah satu pengelola di Sentul Hill Trekking, dalam perbincangan dengan detikTravel.

Sentul Hill Trekking yang beroperasi selama empat tahun terakhir itu memang sempat tak mendapatkan pelanggan saat DKI Jakarta menerapkan PSBB jilid pertama mulai 1 April hingga awal Juni. Saat itu, Sentul Hill Trekking sama sekali tidak mendapatkan pemasukan.

ADVERTISEMENT
hiking di SentulHiking di Sentul yang diminati warga DKI Jakarta saat pandemi virus Corona. (Grandyos Zafna/detikFOTO)

"Barulah setelah PSBB dilonggarkan ada tamu lagi. Kebanyakan dari mereka sengaja mencari kegiatan di ruang terbuka," ujar Agus.

Senada, operator Jakarta Trekking Sentul mengakui aktivitas hiking di Sentul itu makin diminati setelah PSBB dilonggarkan. Bahkan, selebriti mulai melirik kegiatan itu. Sophia Latjuba, Nadine Candrawinata, dan Wulan Guritno sedikit di antara pesohor yang menggunakan jasa Jakarta Trekking Sentul untuk plesiran di Sentul.

[Gambas:Instagram]



"Jumlah peserta bisa sampai ratusan dalam sepekan. Kami akui pandemi ini ada pengaruhnya juga buat kami," kata Robi Darmawan, pendiri Jakarta Trekking Sentul.

Kendati kebanjiran pelanggan, Robi bersikukuh untuk menggelar trip secara privat. Jadi, dia hanya melayani hiking keluarga atau kelompok yang dipastikan saling mengenal. Mau tidak mau Robi memperhitungkan risiko penularan virus Corona. saat ini, operator hiking itu memiliki nyaris 30 guide yang merupakan warga sekitar.

Operator lainnya, Sebex juga mulai mengembangkan divisi baru untuk melayani hiking. sebelumnya, mereka berfokus pada penggemar gowes, baik road bike atau sepeda gunung. Kini, Sebex melayani turis pehobi hiking lewat Indonesia Trail Walker.

"Enggak ada sepinya untuk hiking. Jumat saja bisa kita lihat nih kan, ramai. Apalagi Sabtu dan Minggu," kata Arman, salah satu guide di Sebex.

Untuk memudahkan pelancong dari DKI Jakarta, tiga operator itu sama-sama menunjuk Jungle Land Sentul sebagai meeting point. Setelah itu, barulah mereka mengarahkan wisatawan itu ke titik start sesuai jalur yang dipilih. Tiga operator hiking di Sentul itu menawarkan sejumlah rute sesuai dengan minat pelancong.

[Gambas:Instagram]



"Biasanya sih hiking sekitar 2-3 jam, tapi kami tidak membatasi. Kami siapkan tim kami melayani satu kelompok untuk waktu seharian," kata Agus.

Mereka sih menyarankan agar pelancong start hiking pada pagi hari. Itu agar jalur hiking dan terutama curug masih sepi pengunjung. Sehingga, peserta hiking bisa berendam dan merasakan air terjun dengan leluasa.

hiking di SentulHiking di Sentul yang sedang menjadi primadona (Grandyos Zafna/detikFOTO)

Tiga operator hiking itu juga tak membatasi usia peserta, Robi bilang bahkan ada balita berusia 2 tahun yang sudah turut dalam hiking mereka. Atau lansia berusia 70 tahun.

Selama pandemi Corona ini, tiga operator itu menerapkan protokol kesehatan. Yakni, meminta peserta memakai masker dan membawa bekal lebih berupa handsanitizer dan sabun untuk cuci tangan.

"Di Sebex mewajibkan guide menjalani rapid test sehari sebelum membawa tamu," kata Arman.

Soal harga, masing-masing operator mematok nominal berbeda. Mulai dari Rp 125 ribu per peserta hingga Rp 350 ribu.


Hide Ads