Ada cerita menarik dari penjaga kanguru di Taman Safari Indonesia. Sekarang dia sangat suka dengan satwa, beda dengan dahulu dia tidak menyukai dunia hewan sama sekali.
Nama lengkapnya Muhammad Budiman Mulyana. Dia akrab disapa Budi.
Pria ini merupakan salah satu keeper satwa di Baby Zoo, Taman Safari Bogor. Tepatnya, Budi seorang penjaga kanguru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Darwin.. come on boy.. Darwin," dia memanggil seekor kanguru abu-abu yang sedang berjalan ke arah lain. Tak lama setelah dipanggil kanguru itu mendekat ke Budi dan mengunyah makanan yang diberikan Budi.
"Saya dulu nggak pernah kepikiran untuk menjadi seorang keeper karena tidak begitu suka dengan hewan. Karena sekarang sudah berkecimpung langsung dengan hewan, jadinya suka banget malah," kata Budi membuka ceritanya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Bermula dari adanya posisi keeper yang kosong, Budi pun mencoba peruntungannya dan diterima. Dia pun melewati pelatihan dan sertifikasi sebelum terjun langsung bertatap muka dengan hewan.
"Setelah sertifikasi, awalnya saya diletakan di bagian kuda poni. Dan selama 8 tahun terakhir saya di baby zoo mengurus beberapa satwa, salah satunya kanguru bu-abu asal Australia ini.
![]() |
Budi pun menceritakan sebagai penjaga kanguru dia mulai bekerja pukul 08.00-17.00 WIB. Namun ada kala dimana mereka masuk dan pulang tidak sesuai jam kerja normal.
"Biasanya, kami juga sering pulang lewat dari jam kerja karena beberapa alasan. Seperti piket, menyusui, adanya lahiran dan lainnya," dia mengungkapkan.
"Paginya, kita bekerja dimulai doa bersama keeper lainnya. Setelah itu masing-masing keeper menuju kandang hewan masing-masing. Sebelum masuk kandang, kami cek gemboknya, cek pagar, setelah aman barulah kita masuk kandang. Nah di kandang kita lihat satwanya dan hitung jumlahnya," ujar Budi.
"Setelah, itu kami cek kondisi fisik satwa, mulai dari kuping, bulu dan lainnya. Kalau sudah aman semua, barulah kita kasih makan dan bersihkan kandangnya," Budi menambahkan.
Tugas lainnya, hewan-hewan dikeluarkan dari kandang untuk bermain di luar pada siang hari. Selain bermain, hewan-hewan itu juga berinteraksi untuk atraksi feeding bersama pengunjung.
Saat sore, hal yang sama dilakukan kembali, kondisi tubuh satwa diperiksa lagi, diamati saat dia di kandang dan kemudian dikuncilah kandang.
"Di Baby Zoo ada 8 orang keeper. Dan di sini juga ada 22 spesies hewan dengan jumlah total 64 ekor. Oh iya, kanguru abu-abu ini namanya Darwin, dia berusia 5 tahun. Kanguru ini salah satu hewan yang saya rawat di Baby Zoo ini," ujar Budi.
Darwin, kanguru yang menjadi pembicaraan kami pun asyik mengunyah makanan yang diberikan keeper-nya. Sesekali dia berkeliling dan kemudian balik lagi setelah dipanggil oleh Budi.
"Makanannya rumput, namun kita juga kasih dia pelet. Awal kali dipindahkan ke Baby Zoo saya bertemunya kanguru dan langsung mendapatkan chemistry dengan dia. Sekarang jika diminta pindah, sangat berat hati saya pisah dengan dia," Budi mengisahkan.
![]() |
Dia pun menceritakan bahwa kanguru juga bisa sakit. Dan juga saat mereka sedang birahi, mereka sesama pejantan sering kali berantem untuk merebut perhatian betina.
"Di sini ada 7 kanguru dan mereka kan sangat rentan dengan cacingan, maka sekali enam bulan kita kasih mereka obat cacing gitu. Saat mereka sedang masuk dalam masa birahi, mereka akan membuntuti kanguru betina dan langsung kawin. Namun jika ada pejantan lain yang juga tertarik dengan betina, maka mereka akan berantem menunjukan kekuatannya pada betina. Kalau Darwin saingannya di sini bernama King," cerita Budi.
"Si Darwin ini sangat suka di elus-elus dadanya. Dia paling tidak suka dikagetin. Saya biasanya manggil Darwin dengan memanggil-manggil namanya. Penasarankan bagaimana saya bisa dekat dengan satwa? Caranya gampang, dengan makanan. Sering-sering saja memberi makan mereka dan sering bertemu, nanti satwa akan hapal dn kenal dengan kita," dia menambahkan.
Bicara soal suka duka menjadi keeper, ada semacam tantangan menjadi penjaga kanguru bagi Budi. Apalagi, jika kondisi keepernya juga punya keluarga di rumah.
"Kalau bicara soal suka, semuanya saya suka. Walau ada goresan karena digigit, tapi tetap pekerjaan menjadi perawat hewan ini menyenangkan. Dukanya adalah saat kita harus jaga kandang semalaman, orang di rumah juga lagi butuh saya. Itu adalah hal yang berat sih, mereka sama-sama penting soalnya," ujar Budi.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol