Seharian bekerja dan berinteraksi dengan singa laut sepertinya menyenangkan. Seperti apa sih keseharian penjaga singa laut di Taman Safari Bogor?
Dentang pintu terbuka terdengar kencang dari arah sudut kolam. Dengan cepat dua ekor singa laut meluncur dan berenang-renang di dalam kolam. Terlihat penjaga kembali menutup pintu dan mendekat ke arah kami.
"Yang berenang itu namanya Rafael dan Morgan. Mereka berumur 12 tahun. Di sini ada 4 ekor singa laut," ujar Rizky Januari Firmansyah, salah satu keeper singa laut di Taman Safari Bogor, kepada detikcom beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizky pun mengungkapkan bahwa tidak pernah terbayangkan oleh dirinya akan menjadi seorang perawat satwa, khususnya singa laut. Tapi, dia memang sangat menyukai dan mencintai hewan.
"Awalnya tidak pernah terpikirkan untuk menjadi seorang keeper. Kemudian saya mencoba melamar dan akhirnya dimasukkan ke bagian menjaga singa laut. Sebelum di singa laut, saya keeper di baby zoo dan kuda poni. Pada tahun 2013 barulah saya menjadi perawat singa laut. Saya sudah 10 tahun menjadi seorang keeper," dia menjelaskan.
![]() |
Ternyata sebelum menjadi seorang keeper, ada serangkaian pelatihan yang perlu dilewati oleh seorang perawat satwa. Dan tentu saja perlu sertifikasi untuk menjadi keeper.
Adapun keseharian dari Rizky sebagai keeper singa laut dimulai dari mengecek kesehatan singa laut ini. Mereka sering datang lebih awal dari jam kerja memastikan satwa dalam kondisi baik.
"Jam kerja kita itu dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Namun kita ingin mengawasi hewan dan takutnya terjadi apa-apa. Jadi kita datang lebih pagi untuk memastikan mereka baik-baik saja," ujarnya.
Bicara tentang singa laut, ternyata mereka punya makanan favorit. Singa laut suka ikan laut, kalau di Tama Safari Bogor, mereka dikasih makan ikan kembung, ikan layang dan cumi-cumi. Adapun kesukaan mereka adalah ikan kembung dan layang," dia menambahkan.
Singa laut ternyata tak hanya bertingkah lucu dan gemas saat di panggung saja lho. Mereka juga bisa bad mood dan cuek sama pelatihnya.
"Tiap pagi dan sore mereka kita keluarin. Mereka paling suka tuh, apalagi jika kita kasih mainan, nanti mereka main dengan itu. Dan lucunya, mereka ini paling nggak suka dicuekin lho," kata dia.
"Misalnya, kita lagi dalam kondisi mood jelek nih dari rumah, dan sampai di kandang tidak sapa mereka. Mereka bisa merasakan itu dan mood mereka juga akan jelek. Mereka akan balik cuekin kita, hingga pas pertunjukan mereka akan cuekin kita," dia menjelaskan.
"Dan untuk mengembalikan mood mereka, kita ikut berenang bareng sama mereka, usap-usap badannya hingga kedekatan itu muncul lagi," kata Rizky sambil tertawa.
![]() |
Kita sebagai orang awam tentu bingung membedakan singa laut, walau mereka sudah dikasih nama. Namun bagi keeper, hal itu sangat mudah karena mereka sering berinteraksi.
"Memang, sekilas tak ada beda diantar Rafael dan Morgan. Namun karena kita sudah sering berinteraksi kita bisa lihat dari mimik wajah, gestur tubuh, bentuk sirip dan lainnya," dia menambahkan.
Cerita pengalaman merawat singa laut, Rizky sedikit banyak memahami bagaimana sifat dari singa laut. Mulai dari mereka bad mood, cara membuat mereka senang hingga memasuki masa kawin.
"Pada masa birahi kan ada hitungannya tuh, di masa itu kita gabungkan jantan dengan betina. Pas masa itu kita deketin mereka biar ada keponakaan baru lagi di Taman Safari," kata dia.
"Cara kita bisa tahu mereka sedang di masa birahi adalah mereka sering bersuara. Para jantan akan adu leher untuk unjuk kekuatan menarik perhatian si betina," dia menjelaskan.
![]() |
Rizky pun juga membagikan kepada detikcom suka dukanya menjadi seorang perawat singa laut.
"Saya punya beberapa hewan di rumah, karena memang suka dan hobi. Ditambah juga sekarang bekerja sebagai keeper seperti menyalurkan hobi namun plus kerja, jadi menyenangkan. Kalau bicara duka, ya saat singa lautnya bad mood dan cuekin kita sewaktu pertunjukan. Itu berasa banget dan kita tidak bisa apa-apa," kata Rizky yang memiliki pengalaman panjang sebagai penjaga singa laut.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan