Ternyata, ada beberapa negara yang hilang dari peradaban. Keberadaannya tak ada lagi dalam peta yang tersedia saat ini.
Diberitakan CNN, Senin (21/9/2020) dalam buku terbaru berjudul 'Atlas of Extinct Countries' yang mengungkapkannya. Beberapa nama eksotis namun telah hilang itu yakni Quilombo of Palmeres, Islands of Refreshment, Fiume Endeavour hingga Neutral Moresnet.
Peta yang ada saat ini mungkin terlihat paten dan tak akan berubah. Namun kenyataannya, ada beberapa faktor yang memengaruhi peta itu, yakni kekuatan geologi, politik, uang dan konflik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, begitu banyak negara baru bermunculan. Beberapa di antaranya bisa runtuh hanya dalam beberapa tahun atau bahkan hari dan itulah penyebab perubahannya.
Dalam buku baru, Atlas of Extinct Countries karya Gideon Defoe, alasan menghilangnya suatu kawasan atau negara tidak selalu karena diplomasi internasional, ambang batas atau perjanjian damai.
Defoe telah mengumpulkan nasib 48 negara bagian yang hilang dalam bukunya. Dengan rapi ia merinci asal-usul dan apa yang dicapai masing-masing dalam beberapa paragraf ringkas yang memacu kita untuk ikut bertualang ke dalamnya.
Tiap negara yang hilang bisa disebabkan karena dijual ke Inggris. Lalu, yang terparah ada yang hilang karena kalah dalam lemparan koin.
![]() |
Ambil contoh Republik Sonora, wilayahnya ada di sebagian besar pesisir Meksiko modern. Singkatnya pada tahun 1853 di tangan William Walker, mengerahkan pasukan berkekuatan 50 orang untuk mendukung klaimnya.
Usahanya berakhir kegagalan setelah tentara Walker dipangkas hanya menjadi 30 orang oleh penyakit, desersi dan bandit hingga dipenjara oleh presiden AS. Penyebab kematian negara ini tidak ada yang menganggapnya serius.
Gideon membagi negara yang hilang menjadi beberapa kategori. Itu tergantung pada keadaan mereka, ada yang berbentuk 'boneka & mainan politik', 'kerajaan yang hilang dan kebohongan', dan 'kesalahan & mikronasi'.
![]() |
Neutral Moresnet adalah negara kecil lainnya yang dibentuk oleh negara-negara besar yang bersengketa kala akhir perang Napoleon. Didirikan pada tahun 1816, negara ini hanya memiliki tambang seng, lokasinya ada di antara Belgia dan Prusia.
Wilayah ini sebenarnya bertahan lebih dari satu abad sampai akhirnya bergabung ke Belgia pada akhir Perang Dunia I. Untuk sementara, ia mampu menopang dirinya sendiri dengan tambang seng namun harus mencari ladang lain ketika ditutup.
Jika traveler tertarik membacanya, isi lengkap negara yang hilang ada di dalam buku ini.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!