Jalur pendakian Gunung Semeru dibuka kembali. Setelah sekian lama, pendaki bisa bertualang lagi mulai 1 Oktober 2020.
Jalur pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu telah ditutup selama satu tahun. Begitu banyak pendaki yang kangen ke sana.
"Setelah ratusan bahkan ribuan DM yang masuk ke mimin tanya kapan Semeru buka, akhirnya sabar sahabat terjawab juga. Mulai 1 Oktober 2020, kalian udah bisa mengunjungi Semeru kembali," kata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dalam sebuah unggahan di Instagram, Senin (21/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendaki yang ingin menjelajah Gunung Semeru diharap mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh pengelola. Selain itu, tiap pendakian kali ini hanya berdurasi 2 hari satu malam saja.
Jadi, traveler tak bisa berlama di Ranu Kumbolo. Atau, traveler harus memilih mendirikan tenda di Kalimati atau danau tadi.
"Tapi.. ada tapinya ya ini. Untuk tahap awal ini pendakian hanya diperkenankan untuk 2 days trip (2 hari 1 malam)," ujar TNBTS.
Tak hanya itu, pengelola Gunung Semeru juga membatasi kuota pendaki yang masuk kawasannya. Ada sisi baik terkait aturan ini yakni keadaan di jalur pendakian akan lebih tenang.
"Jumlah kuota juga masih terbatas, yaitu 120 orang/hari. Positifnya, dengan jumlah segitu sahabat jadi lebih bisa menikmati suasana pendakian yang lebih tenang kan," TNBTS mengungkapkan dalam unggahan itu.
"Tetap menerapkan protokol kesehatan ya saat pendakian dibuka nanti."
"Oh.. iyaa. 1 info lagi, kuota masih kami tutup sampai batas H-3 pendakian dulu yaa.. Jadi siapkan diri kalian terlebih dahulu, karena mimin juga mau ngajak kalian ke salah satu acara virtual tentang pendakian 4 gunung tertinggi di Indonesia yang so pasti seru, sembari menunggu kuota dibuka. Catat dulu aja tanggalnya, 28 September 2020," pengelola Gunung Semeru menjelaskan sekaligus mengakhiri keterangannya.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!