Lapisan es di Laut Bering, Alaska berkurang drastis dibandingkan dengan 5.500 tahun yang lalu. Pemanasan global diduga menjadi pemicunya.
Para peneliti lingkungan berhasil mengungkap sebuah fakta bahwa lapisan es di Laut Bering, Alaska saat ini sudah jauh lebih sedikit dibandingkan dengan 5.500 tahun yang lalu.
Selama beberapa dekade terakhir, Laut Bering telah kehilangan balok-balok es-nya dikarenakan radiasi sinar matahari dan gas rumah kaca hasil dari aktivitas manusia, begitu kata para ahli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesimpulan tersebut didapat para peneliti setelah melakukan penelitian di St Matthews Island, sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Alaska. Mereka melakukan analisis vegetasi di pulau itu dan mendapati lapisan es di wilayah ini mengalami fase terendah sejak akhir zaman Batu dan sebelum Firaun berkuasa.
"Apa yang kami lihat sekarang sungguh tidak bisa diramalkan dalam 5.500 tahun terakhir. Kami tidak pernah melihat yang seperti ini, dalam kasus lapisan es di Laut Bering," kata Matthew Wooller, Direktur Alaska Stable Isotope Facility di University of Alaska Fairbanks, Selasa (22/9/2020).
Para peneliti fokus untuk menganalisis sampel tanah gambut di pulau itu. Tanah gambut ini terbuat dari material organik tanaman yang sudah mengalami dekomposisi, gunanya untuk mengungkap sejarah lapisan es di Laut Bering.
Sampel tersebut bisa mengungkapkan apa yang terjadi di St Matthews Island selama beberapa abad ke belakang. Dari sampel itu pula, para peneliti bisa mengestimasi bagaimana lapisan es di Laut Bering bisa berubah.
![]() |
Para peneliti meyakini lapisan es di Laut Bering berkurang drastis akibat meningkatnya suhu lautan yang dipicu oleh pemanasan global. Arus laut dan atmosfer, yang juga dipengaruhi oleh perubahan iklim juga berperan besar dalam menghilangnya lapisan es ini.
"Ada banyak hal yang terjadi daripada sekadar menghangatnya suhu. Kami melihat adanya perubahan pola sirkulasi, baik itu di lautan maupun di atmosfer," ungkap Miriam Jones dari US Geological Survey.
![]() |
Dari pemodelan citra satelit NASA, juga bisa dilihat bagaimana perubahan lapisan es di Laut Bering begitu drastis terjadi selama periode 29 April 2013 dibandingkan dengan 29 April 2018.
NASA melaporkan, di tahun 2018 ada lapisan es seluas kurang lebih 802 ribu kilometer persegi menghilang dari Laut Bering. Luas itu setara dengan 2 kali ukuran luas negara bagian Texas di Amerika.
Baca juga: Bus Into the Wild Punya Kandang Baru |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!