Jepang akhirnya mulai melonggarkan pagar perbatasan negaranya untuk warga internasional. Namun konteksnya bukan untuk turis liburan, melainkan pembukaan perbatasan untuk keperluan bisnis saja.
Dikutip detikcom, dari Soranews24, Rabu (23/9/2020) pemerintah Jepang akan membuka diri untuk semua warga internasional yang ingin masuk ke Jepang di awal Oktober ini. Namun kebijakan ini bukan untuk liburan, melainkan hanya untuk urusan bisnis, pendidikan dan kesehatan saja.
Mereka yang diutamakan masuk pertama kali adalah traveler yang berniat tinggal di Jepang selama minimal 3 bulan. Serta siswa internasional juga sudah boleh masuk ke Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Jepang juga menetapkan kuota maksimum 1.000 orang per hari saja di tahap awal ini. Dan teruntuk mereka yang mendapatkan izin harus melakukan karantina diri selama 14 hari dan mengikuti protokol kesehatan demi menghambat penyebaran virus Corona baru.
Pada prinsipnya pemerintah Jepang masih menolak warga asing dan masih memberlakukan daftar negara yang dilarang masuk ke wilayahnya. Namun lambat laut Jepang mulai melonggarkan dengan mengadakan negosiasi dimulainya perjalanan bisnis dengan 16 negara terutama negara Asia yang berhasil 'perang' dengan Corona.
Pelonggaran untuk warga internasional ini hanya berlaku untuk beberapa bidang seperti kesehatan, pendidikan, kegiatan buaya yang memiliki visa jangka menengah atau panjang. Mereka yang mengurus visa ini diharapkan melakukan tes virus sebelum keberangkatan dan setelah kedatangan.
Nanti setelah masuk ke Jepang mereka harus melewati masa karantina mandiri selama 2 minggu. Hal ini juga berlaku bagi pelancong bisnis jangka panjang. Selain itu pelancong juga harus menandatangani formulir pernyataan dan nama 'penjamin' di Jepang yang memastikan mereka mengikuti aturan selama di Jepang.
Ke depannya, pemerintah Jepang akan mempertimbangkan menambah jumlah perizinan dari 1.000 hingga 1.600 pengunjung per hari dari 16 negara. Sebagai bagian dalam persiapan pembukaan kembali pemerintah Jepang akan meningkatkan pengujian di bandara New Chitose, Chubu, dan Fukuoka, selain bandara Haneda, Narita, dan Kansai. Jepang pun kembali melakukan persiapan Olimpiade yang tertunda.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!