Burung, drone, hingga balon udara bisa jadi momok mengerikan bagi sebuah pesawat. Bila momentum bird strike tepat, tabrakan dengan burung bisa menyebabkan hidung pesawat bisa peyok bahkan robek besar atau mesinnya rusak.
Istilah bird strike merujuk pada tabrakan antara pesawat dengan burung. Baru-baru ini, Air Force Two, tunggangan Wapres AS Mike Pence, mengalaminya dan harus mendarat darurat di Bandara New Hampshire. Pilot dengan hati-hati memutuskan untuk kembali ke bandara asal setelah pesawat menabrak burung.
Bird strike merupakan salah satu ancaman dalam dunia penerbangan, bagi pesawat. Burung yang masuk ke dalam turbin jet bisa merusak mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, bird strike terjadi bila pesawat sedang akan menanjak atau baru saja take off atau pesawat sedang akan landing. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh satu unggas saja.
Dalam catatan detikTravel menghimpun berbagai sumber, Rabu (23/9/2020), kasus bird strike pertama terjadi dalam penerbangan Wright Brothers pada tahun 1908. Lalu, ada pula kecelakaan fatal yang menimpa pilot Wright Flyer pada 1912 dan sejumlah kasus lainnya termasuk di Indonesia.
Melihat fenomena tersebut, dibentuk badan khusus, yakni ICAO Bird Strike Information System (IBIS), pada 1980 yang bertugas memberi informasi seputar bird strike. Di i Indonesia sendiri, ada peraturan dan undang-undang terkait bird strike.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2012, otoritas bandar udara diwajibkan melakukan tindakan pencegahan terhadap gangguan burung yang dapat membahayakan operasional keselamatan dan keamanan penerbangan.
![]() |
Lalu bagaimana cara mengatasi bird strike?
Pertama, pihak bandara akan memotong rumput dan semak-semak di kala malam hari agar tak mengundang burung. Karena, ketika rerumputan dipotong maka makanan burung akan semakin terlihat jelas, contoh ulat dan belalang.
Kedua, jika ada kawanan burung datang maka pihak bandara akan mengusir dengan menggunakan alat yang bisa mengeluarkan gelombang frekuensi yang mengganggu indera burung.
Ketiga, biasanya bandara luar negeri memasang perangkat pengusir burung. Cara kerja alat tersebut, melalui pengeras suara menghasilkan suara pemangsa burung yang ada di sekitar bandara. Dengan adanya suara tersebut, burung akan menyangka adanya bahaya pemangsa di dekat mereka dan burung tersebut akan pergi ke tempat lain.
Keempat, terbilang konvensional yakni menggunakan senapan. Suara keras dari senapan membuat burung-burung akan pergi. Selain itu, ada pemanfaatan teknologi satelit dan radar untuk menghindari bird strike.
Berikut ini serangan bird strike yang pernah terjadi di Indonesia. Pada tahun 2017 yakni pada bulan Juni di Surabaya, kejadian ini mengakibatkan moncong pesawat Lion Air penyok.
Kemudian pada September 2017 juga terjadi bird strike yang menimpa pesawat Air Asia di Medan yang mengakibatkan kerusakan pada bagian Fan Blade. Lalu di Yogyakarta, terjadi pada November 2017 dan saat itu kawanan burung memenuhi runaway Bandara Adisutjipto.
Selain upaya pengusiran burung untuk mengantisipasi bird strike, operator bandara juga membutuhkan sosok ground marshall untuk mengamankan penerbangan. Tugas ground marshall sendiri adalah untuk memandu pilot saat memarkirkan pesawat setelah melakukan pendaratan.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol