Pulau favorit turis di Filpina, Boracay akan menerima wisatawan awal Oktober nanti. Namun ini hanya untuk wisatawan domestik alias warga Filipina saja.
Dirangkum detikcom, dari ABS CBN News Jumat 9/2020) Pulau Borocay akan menerima wisatawan lagi mulai 1 Oktober nanti. Untuk tahap awal, kebijakan turis ini hanya untuk wisatawan lokal saja, alias warga Filipina.
Nantinya wisatawan yang datang diminta untuk menunjukkan hasil negatif Corona yang diambil 48-72 jam sebelum kedatangan mereka. Dan untuk penumpang pesawat, Bandara Godofredo P. Ramos di Caticlan sebagai satu-satunya akses ke Boracay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semenjak bulan Maret, pulau ini ditutup demi pencegahan penyebaran virus Corona di sana. Dan pada Juni lalu, pulau mulai menerima wisatawan dari tetangganya yaitu Aklan, Antique, Capiz, Guimaras, Negros Occidental, Bacolod dan Iloilo.
Perluasan kebijakan untuk pembukaan Boracay dilakukan setelah diskusi Departemen Pariwisata Filipina dengan pejabat lokal. Kesimpulannya mereka membuka Boracay demi menggerakkan perekonomian warga Boracay yang memang sangat bergantung pada pariwisata.
Sebelumnya, detikcom juga pernah memberitakan bagaimana babak belurnya warga Boracay yang tidak bisa melakukan apa-apa di tengah pandemi. Tak henti-hentinya dicoba, Boracay sebelumnya sempat tutup juga karena kerusakan akibat ramai wisatawan. Dan sekarang mereka juga harus berhadapan dengan pandemi Corona.
Semenjak Juli, Sekitar 199 hotel dan resor dengan total 4.416 kamar diizinkan beroperasi menyambut wisatawan lokal. Protokol kesehatan pun diterapkan, salah satunya melakukan pemesan akomodasi secara online.
Wakil Menteri Pariwisata Filipina Benito Bengzon juga mengatakan bahwa Boracay mampu menarik wisatawan sebanyak 2 juta yang dominan oleh China dan Korea Selatan setiap tahunnya. Dan teruntuk kebijakan menerima turis internasional, pembahasannya akan dilanjutkan pada paruh kedua 2021.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan