Lebih dari 20 asosiasi perjalanan dan wisata mengirim surat terbuka kepada pemerintah di Uni Eropa. Mereka ingin kebijakan karantina diganti saja dengan tes virus.
Lebih dari 20 asosiasi perjalanan dan wisata, termasuk European Travel Commission (ETC) mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen. Mereka memintanya solusi terhadap penurunan penumpang pesawat (turis) yang terjadi karena pembatasan perjalanan akibat Corona.
Mereka melakukan ini karena harus menyelamatkan 27 juta orang yang bekerja di sektor pariwisata ini. Komisi Perjalanan Eropa bersama 20 asosiasi travel pun mendesak pemerintah untuk menguji orang-orang yang masuk ke Eropa, alih-alih menggunakan karantina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perjalanan dan pariwisata Eropa telah mengalami pukulan karena krisis Corona, pembatasan yang tidak terkoordinasi dan memadai, menurunnya kepercayaan wisatawan dan berkurangnya permintaan konsumen. Industri tidak mampu untuk memiliki gambaran yang terfragmentasi serupa dengan pendekatan nasional yang tidak konsisten dan terus berubah untuk musim gugur dan musim dingin yang akan datang. Kebebasan bergerak dan jutaan mata pencaharian di Eropa dipertaruhkan saat ini, dan Komisi Eropa harus memimpin jalan untuk memulihkan perjalanan di UE," ungkap Presiden Komisi Perjalanan Eropa, LuΓs AraΓΊjo, seperti yang ditulis SchengenVisaInfo.com.
Berdasarkan laporan dari ACI EUROPE, selama dua minggu terakhir semenjak September terjadi penurunan penumpang di bandara Eropa. Tercatat terjadi penurunan 73 persen lalu lintas penumpang, dibandingkan bulan Agustus yang berada di angka 65 persen.
Karena itulah kelompok ini mendesak pada petinggi untuk memprioritaskan juga permasalahan dalam kepastian protokol perjalanan serta dampaknya bagi orang-orang yang bergerak di bidang wisata. Mereka ingin kebijakan karantina penumpang diganti dengan tes saat kedatangan saja.
Bulan lalu, maskapai penerbangan dan bandara juga mendesak pemerintah Eropa untuk menerima hasil negatif tes COVID-19, alih-alih memberlakukan aturan karantina bagi penumpang, pada saat kedatangan mereka. Juga maskapai penerbangan dan asosiasi bandara Eropa juga menekankan bahwa pembatasan perjalanan tidak berdasarkan sains, menurut mereka. Mereka pun mengirim surat ke Perdana Menteri, Menteri Transportasi, Kesehatan, dan Dalam Negeri di seluruh Uni Eropa, zona Schengen, dan Inggris.
Pada bulan Agustus, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) meminta pemerintah di seluruh Eropa untuk mencabut pembatasan guna menghentikan kehancuran sektor ekonomi Eropa yang disebabkan oleh wabah COVID-19.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!