Seorang turis dari Inggris terjebak di Samoa selama 9 bulan lamanya akibat pandemi Corona. Dia mungkin tak bisa pulang sampai Natal nanti. Bagaimana kisahnya?
Rob Small (41), pergi liburan ke sebuah pulau kecil di Samoa bernama Upolu, pada bulan Februari silam. Rob tak pernah menyangka liburan tersebut akan jadi jauh lebih panjang gara-gara pandemi virus Corona.
Sampai sekarang, Rob masih terjebak di Samoa. Semua penerbangan Internasional dari dan menuju ke Samoa dilarang sejak wabah COVID-19 mulai menyeruak di bulan Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rob pun terpisah sejauh 14 ribu kilometer jauhnya dari kampung halamannya di Inggris sana, dimana sang istri Becky dan anak semata wayang mereka yang berumur 4 tahun Oliver tinggal.
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Sabtu (26/9/2020), Rob yang bekerja sebagai Instruktur Diving memang sudah terbiasa bolak-balik ke Samoa. Dia bisa menghabiskan 2 bulan di Samoa, kemudian 2 bulan di Inggris.
Namun situasi Corona seperti sekarang sungguh mengacaukan semuanya. Sejak perbatasan ditutup, Rob praktis tidak bisa pulang kembali ke negaranya pun demikian dengan wisatawan yang tidak bisa ke Samoa.
Akibatnya, pariwisata di Samoa pun mati. Banyak resort tutup. Pegawai-pegawai pun dirumahkan. Rob yang baru saja membuka diving center di Samoa pun harus gigit jari. Sejak bulan April, bisnisnya tutup dan tidak akan buka lagi entah sampai kapan.
"Sepertinya perbatasan Samoa tidak akan buka sampai tahun depan. Tidak ada bantuan pemerintah apapun kepada pemilik bisnis seperti kami. Kami hanya berharap perbatasan cepat dibuka," ungkap Rob seperti dikutip dari Daily Mail.
![]() |
Setiap hari, kerjaan Rob hanya mengeksplorasi pulau tempatnya tinggal. Dia biasa berkeliling pulau naik mobil atau motor. Terkadang kalau bosan, dia cuma duduk-duduk di dermaga jetty sambil minum kopi dan melamun.
Meski terdengar menyenangkan, terjebak di pulau tropis surga dengan pantai cantik dan bermandikan sinar matahari, tapi ternyata tidak bagi Rob. Hatinya masih di Inggris, dimana keluarganya berada. Rob baru tersadar, bahwa tidak ada yang namanya istilah 'terjebak di surga'.
"Surga itu berada di tengah keluarga dan dikelilingi teman dekat. Itu adalah perasaan bahagia yang hanya bisa kamu dapatkan bila ditemani mereka. Jika kamu bersama mereka, dimanapun lokasimu itu tidak jadi masalah," imbuh Rob.
"Percayalah padaku, kamu tidak ingin ada di posisiku, dimana kamu cuma bisa ketemu lewat Skype dan tidak tahu kapan lagi bisa memeluk orang yang kamu sayang. Jika kamu bangun setiap pagi melihat anak dan orang yang kamu sayangi, percayalah kamu sedang berada di surga!" tegas Rob.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum