Sektor pariwisata merupakan salah satu yang paling terdampak COVID-19. Untuk itu, Pemerintah mempertimbangkan memberikan stimulus bagi traveler lewat diskon wisata.
Wacana itu turut dibahas dalam Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite PC-PEN dan Kementerian/Lembaga (K/L) yang diadakan di Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat kemarin (25/9) seperti dilihat detikTravel dari situs Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Senin (28/9/2020).
Pemerintah Indonesia pun menyediakan dana stimulus. Salah satunya dengan menggagas program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangani kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 dengan melibatkan K/L terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia dapat memanfaatkan dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. Tahun ini kita memperoleh dana sebesar Rp 895 triliun," ujar Menko Luhut Pandjaitan.
Selain memfungsikan dana stimulus, pemerintah akan memfokuskan pada pariwisata domestik hingga akhir tahun 2020. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi COVID-19.
Dalam mengusung kegiatan pariwisata selama COVID-19, pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan merasa yakin untuk melakukan perjalanan.
Stimulus untuk industri pariwisata direncanakan memperoleh anggaran sebesar 1 triliun bersamaan dengan pada saat vaksin mulai didistribusikan di Indonesia di bulan Desember.
Pemerintah akan memberikan diskon paket pariwisata sebesar 50% per Nomor Induk Kependidikan (NIK). Maksimum diskon 2.35 juta per NIK. Dengan hal ini, diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4,58 kali sampai 5,85 kali atau senilai dengan 9,34 triliun sampai 11,93 triliun.
Menko Luhut melanjutkan, kemungkinan tahun 2021 Indonesia akan memperoleh dana stimulus sekitar 500 triliun. Meskipun lebih sedikit daripada tahun 2020, Indonesia tetap bisa menggunakannya untuk bentuk-bentuk yang produktif, seperti pembuatan real estate, pengembangan budidaya tambak udang, dan sebagainya.
Diharapkan hal ini dapat memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. "Kami berharap pada tahun 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4.5 hingga 5%," sebut Luhut.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol