Dunia Penerbangan Baru Bisa Pulih Tahun 2023

Akibat pandemi Corona, dunia penerbangan tengah mengalami masa yang suram. Pembatasan wilayah dan penularan virus yang masih tinggi membuat orang kesulitan atau malah tidak mau terbang naik pesawat.

Kondisi dunia penerbangan yang carut marut ini diprediksi akan cukup lama pulihnya. "IATA (International Air Transport Association/Asosiasi Pengangkutan Udara) saja memprediksi tahun 2023 penerbangan akan pulih," ujar VP Corporate Secretary dan CSR Citilink Resty Kusandarina dalam sebuah webinar yang dikutip detikcom, Selasa (29/9/2020).

Resty pun memperlihatkan efek virus Corona pada dunia wisata global. Menurut data Badan Pariwisata Dunia (UNWTO), jumlah wisatawan internasional di seluruh dunia mengalami penurunan hingga 65 persen pada semester I-2020.

Wilayah Asia Pasifik jadi wilayah yang pariwisatanya paling terdampak dengan penurunan mencapai 72 persen. Larangan perjalanan atau travel restrictions yang diterapkan oleh berbagai negara selama pandemi menjadi faktor yang paling berpengaruh dalam penurunan ini.

"UNWTO menyatakan bahwa penurunan ini menimbulkan kerugian hingga mencapai 460 miliar dolar AS atau 5 kali lebih besar dibandingkan saat krisis ekonomi global tahun 2009," ujarnya.

Di tengah masa ketidakpastian ini, Citilink berusaha bertahan di Indonesia dengan fokus pada penerbangan domestik.

"Bersyukur Indonesia negara kepulauan, jadi kami sangat fokus di domestik untuk menggenjot revenue kami. Namun beberapa hal yang kami patuhi 70 persen keterisian (penumpang di kabin), yang 100 persen saja untuk memperoleh revenue saja tidak cukup signifikan, jadi kami harus memutar otak untuk bisa survive di domestik," jelasnya.

Saat penerbangan domestik dihentikan total pada bulan April, Citilink berusaha di segmen yang lain yakni kargo. "Karena e-commerce kan naik orang-orang di rumah (belanja online) jadi ini bisa membantu kami," ujarnya.