Sebuah riset terbaru dari peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap potensi tsunami 20 meter di selatan Pulau Jawa yang diakibatkan gempa bumi besar. Riset yang didukung BMKG, KKP, dan BIG ini berdasarkan analisis data kegempaan BMKG serta pemodelan tsunami dengan beberapa skenario.
Dalam rilis yang diterima detikcom dari BMKG dijelaskan, sebagai negara yang rawan bahaya gempa bumi dan tsunami, riset tentang bencana ini sebetulnya perlu terus didorong. Studi tersebut, termasuk soal tsunami 20 meter, dapat mendukung penerapan penguatan sistem mitigasi bencana terutama di wilayah berisiko.
Sistem mitigasi inilah yang bisa mengurangi risiko, korban fisik dan material, serta kerugian lain setelah terjadi gempa bumi atau tsunami. Berbagai riset yang telah dilakukan, termasuk tentang tsunami 20 meter, tidak bermaksud menimbulkan rasa cemas dan panik di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, masyarakat harus tahu detail informasi yang benar soal risiko gempa bumi dan tsunami. Informasi inilah yang bisa membentengi diri dari hoax soal tsunami 20 meter.
Berikut beberapa informasi soal riset dan risiko tsunami 20 meter:
1. Tsunami 20 meter, hoax atau fakta?
BMKG menjelaskan, riset peluang tsunami 20 meter di Pantai Selatan Jawa akibat gempa bumi megathrust telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Riset menggunakan metode, pendekatan, dan asumsi dengan hasil kurang lebih sama yaitu tsunami dengan tinggi sekitar 20 meter, yang dapat mencapai pantai dalam waktu 20 menit sejak terjadi gempa.
Studi tersebut telah dilakukan Widjo Kongko (2018), Ron Harris (2017-2019), serta ITB bersama BMKG, BIG, dan KKP pada 2020. Riset dilakukan S Widiyantoro, dkk, yang dipublikasikan di jurnal Nature dengan judul Implications for megathrust earthquakes and tsunamis from seismic gaps south of Java Indonesia. Riset menegaskan potensi tsunami 20 meter bukan hoax, namun hasil riset tak perlu disikapi dengan rasa takut dan khawatir.
2. Tsunami 20 meter, kapan?
Riset yang membahas potensi dan dampak tsunami 20 meter, tidak menjelaskan kapan peristiwa tersebut terjadi di Indonesia. Namun studi menjelaskan kejadian yang dapat menyebabkan munculnya gempa bumi hingga tsunami. Skenario terburuk mengasumsikan, tsunami 20 meter dapat terjadi jika ada gempa bersamaan di dua segmen megathrust misalnya yang ada di selatan Jawa bagian Barat dan Selatan Jawa bagian Timur.
Dengan kurun waktu yang tidak jelas soal kapan tsunami 20 meter bisa terjadi, masyarakat dan pemerintah diharapkan membangun sistem mitigasi yang tepat. Salah satunya adalah sistem peringatan dini sehingga masyarakat bisa segera melakukan evakuasi jika ada kemungkinan gempa dan tsunami. Masyarakat yang teredukasi juga diharapkan mengikuti informasi yang benar bukan hoax yang bisa menimbulkan rasa cemas dan panik.
3. Tsunami 20 meter, di mana?
Riset yang dilakukan S Widiyantoro, dkk, menggunakan asumsi terjadi dua gempa bersamaan pada megathrust di di selatan Jawa bagian Barat dan Selatan Jawa bagian Timur. Gempa dapat mengakibatkan tsunami 20 meter di salah satu area di selatan Banten dan mencapai pantai dalam waktu 20 menit usai goncangan.
Menurut BMKG, potensi gempa dan tsunami di Indonesia tidak hanya berada di pantai selatan Jawa. Potensi ada di sepanjang pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, berdekatan dengan patahan aktif yang berada di laut, dan membentang sampai ke laut dengan berbagai kemungkinan ketinggian gelombang tsunami.
Dengan potensi ini, masyarakat di tiap wilayah terutama yang berada di wilayah berisiko harus selalu siap menghadapi gempa bumi dan tsunami 20 meter. Kesiapan tanpa rasa cemas, panik, dan takut, memungkinkan masyarakat bisa segera merespon sistem peringatan dini serta melakukan evakuasi. Tentunya BMKG, BNPB, dan BPBD selalu mengawasi serta memberi informasi yang akurat tentan gempa bumi dan tsunami.
(row/pal)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol