Setelah Vanuatu mengangkat isu Papua di PBB, publik Indonesia kembali bereaksi. Kini giliran sosial media pariwisata Vanuatu yang jadi target.
Dilansir detikTravel dari ABC Australia, Rabu (30/9/2020), pihak berwenang Vanuatu memberikan tanggapan atas komentar bernada rasis dalam bahasa Indonesia di media sosial Instagram yang mempromosikan pariwisata negaranya.
Vanuatu Tourism Office mengatakan, pihaknya yakin telah menjadi target "perilaku tidak otentik yang terkoordinasi" di sejumlah akun media sosial mereka, seperti Facebook dan Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan komentar yang bernada rasis dan bermuatan politis diberikan di unggahan foto-foto yang mempromosikan budaya Vanuatu. Banyak komentar bahkan ditemukan di foto-foto yang sudah diunggah sejak Juli.
Kepada program ABC Radio Pacific Beat, Nick Howlett, manajer komunikasi Vanuatu Tourism Office mengatakan pihaknya tidak terkejut dengan ratusan komentar yang mereka terima.
Nick menjelaskan meskipun tidak sering terjadi, tapi komentar-komentar serupa pernah mereka lihat sebelumnya setiap kali pemimpin atau politisi Vanuatu mengangkat masalah Papua.
"Beberapa di antaranya terlihat sebagai perilaku tidak autentik yang terkoordinasi, karena tidak terlihat asli dan tidak merefleksikan tindakan yang biasanya terjadi."
Ada dugaan jika banyak akun yang memberikan komentar sebagai akun yang baru dibuat atau akun bot, karena mereka belum mengunggah foto di profil mereka atau bahkan tak memiliki 'follower' sama sekali.
Nick dari Kantor Pariwisata Vanuatu mengatakan, pihaknya belum menghapus komentar bernada rasis dan bermuatan politis karena dikhawatirkan malah akan memperburuk situasi.
Dari pantauan terakhir, pihak kantor pariwisata Vanuatu telah menonaktifkan kolom komentar di akun Instagram-nya yang jadi bulan-bulanan warganet Indonesia.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI
Pesawat AirAsia Salah Mendarat, Penumpang Kaget-Pramugari Bingung