Duh! Jari Turis Wanita Putus Kena Baling-baling Helikopter

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh! Jari Turis Wanita Putus Kena Baling-baling Helikopter

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 01 Okt 2020 12:01 WIB
Kini Ada Helikopter Khusus Berkeliling di Raja Ampatnya Vietnam
Foto: Ilustrasi helikopter (Bell Flight/CNN)
Christchurch -

Jari seorang turis wanita di Selandia Baru putus karena terkena sabetan baling-baling helikopter. Perusahaan travel yang membawa turis itu pun dituntut.

Selandia Baru punya wisata naik helikopter menuju puncak pegunungan bersalju Fox Glacier di kawasan West Coast. Turis dari berbagai belahan dunia pun menuju ke sini untuk menikmati pengalaman itu.

Namun sayang, ada seorang turis wanita yang terkena musibah sewaktu mengikuti wisata naik helikopter ke puncak gunung salju itu. Jari tangan turis itu putus diamputasi karena terkena baling-baling helikopter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadiannya, saat itu si wanita hendak naik ke helikopter seusai berwisata dari Fox Glacier. Namun tangannya malah terkena baling-baling, mengakibatkan dia harus kehilangan jari tengahnya.


Meski kejadiannya sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu, tetapi Alpine Guides Fox Glacier sebagai perusahaan travel yang membawa turis wanita itu tetap dituntut untuk bertanggung jawab.

ADVERTISEMENT

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (1/10/2020), oleh Otoritas Penerbangan Sipil (CAA), perusahaan tersebut pun dituntut karena dianggap gagal mengambil langkah-langkah pencegahan agar turis tidak terluka sewaktu dalam trip tersebut.

Pengacara CAA, Stephanie Bishop mengatakan meski kejadian tersebut diakibatkan oleh si turis sendiri, tetapi itu tak menjadikan pihak operator bebas dari tanggung jawab hukum.

"Meski menaruh tangan dekat baling-baling helikopter yang sedang berputar adalah tindakan yang tidak masuk akal, tapi operator tur harus tetap bertanggung jawab karena mereka berkewajiban untuk memastikan para peserta tidak melakukan hal yang bodoh," ungkap Stephanie.


Ketika berwisata ke puncak gunung bersalju, baling-baling helikopter memang harus tetap dalam kondisi berputar untuk mencegah terbentuknya lapisan es. Turis harus mendekat ke helikopter dalam keadaan mesin helikopter dan baling-balingnya menyala. Ditambah lagi kondisi permukaan salju yang tidak rata, menjadikan turis dan pihak operator harus ekstra hati-hati saat menurunkan atau menaikkan penumpang.




(wsw/ddn)

Hide Ads