Pantai Kebumen Sepi Pengunjung Gegara Isu Tsunami 20 Meter

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pantai Kebumen Sepi Pengunjung Gegara Isu Tsunami 20 Meter

Rinto Heksantoro - detikTravel
Jumat, 02 Okt 2020 13:50 WIB
Pantai Kebumen
Pantai-pantai di Kebumen terimbas prediksi tsunami 20 meter (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Purworejo -

Pantai-pantai di Kebumen, Jawa Tengah sepi pengunjung. Wisatawan mewaspadai prediksi tsunami hingga 20 meter baru-baru ini.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat 25 wilayah di Pulau Jawa yang rawan terkena bencana gempa bumi dan tsunami (tsunamigenik). Termasuk, di Kabupaten Kebumen dan Purworejo.

Salah satu warga pesisir Kebumen, Parito (32), menuturkan bahwa warga sekitar percaya dengan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter. Meski tidak tahu kapan akan terjadi, namun obyek wisata di pesisir pantai selatan kini menjadi sepi pengunjung setelah sebelumnya ramai dikunjungi ribuan warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya percaya sih, dengan adanya isu tsunami 20 meter memang akan terjadi, tapi nggak tau kapan. Ya pastinya tetap waspada. Memang beberapa hari ini objek wisata (obwis) pantai mulai sepi, karena ada isu tsunami. Dulu sepi karena Corona, tapi sudah mulai ramai lagi dan ini karena ada isu tsunami jadi sepi lagi," katanya saat ditemui detikcom, Jumat (2/10/2020).

Dalam Katalog Gempa Bumi Merusak tahun 1612-2014 (edisi kelima) yang ditulis oleh Supatoyo, Surono, dan Eka Tofani Putranto, dijelaskan sejumlah fakta terkait sumber gempa dan sejumlah wilayah rawan bencana. Penelitian terbaru dari ilmuwan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap potensi tsunami setinggi 20 meter.

ADVERTISEMENT

Sejak dahulu kala, diyakini tsunami besar sudah terjadi di selatan Pulau Jawa. Peristiwa tersebut diduga kuat terekam dalam mitos Ratu Kidul. Mitos Ratu Kidul sendiri muncul berkaitan dengan peristiwa gempa dan tsunami 400 tahun silam.

Pantai KebumenPantai Kebumen Foto: Rinto Heksantoro/detikTravel

Di sisi lain, Robert McCaffrey lewat karyanya 'Global frequency of magnitude 9 earthquakes' dalam jurnal Geology edisi 36 tahun 2008 memberikan penjelasan mengenai tsunami masa lalu. McCfrey menyatakan ada perhitungan perulangan gempa setiap 675 tahun. Tapi kejadian perulangan ini tidak selalu tetap sama.

Bencana dahsat pada masa lalu itu juga dibenarkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Kebumen, Teguh Kristiyanto. Bahkan, bukti adanya gempa disertai tsunami itu sampai sekarang masih bisa dilihat di Geositi Karangsambung - Karangbolong.

"Ada (bukti di Kebumen) Dampak gempa besar dengan siklus 600 tahunan, gempa ini juga dengan tsunami. Kita bisa lihat riwayatnya di lab Geologi Karangsambung," ujar Teguh saat dihubungi detikcom, Jumat (2/10/2020).

Terkait dengan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter itu, Teguh mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah. Bencana yang kemungkinan terjadi tersebut bukanlah prediksi melainkan potensi yang belum bisa dipastikan kapan akan terjadi.

"Tidak perlu resah dan kami usahakan tidak ada keresahan.Potensi beda dengan prediksi. Intinya melalui desa sudah kita siapkan secara lembaga, kami pasang EWS tsunami dan terus kami sosialisasikan semua yang perlu," dia menambahkan.

Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Purworejo, Iman Ciptadi, ketika dihubungi detikcom juga mengutarakan hal yang tak jauh beda. Meski tak ada dokumentasi mengenai bencana dasyat tsunami di Purworejo, namun untuk mengantisipasi adanya potensi bencana tersebut pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan.

Sejauh ini, di pesisir pantai Purworejo belum pernah terjadi adanya tsunami. Fenomena alam tahunan yang selalu terjadi adalah air pasang yang mencapai daratan hingga merusak saung-saung yang berada di bibir pantai.

"Kalau dari BPBD mitigasi struktural berupa fasilitasi TEWS, fungsionalnya bentuk desa-desa tangguh bencana, pemetaan jalur evakuasi, pasang rambu-rambu evakuasi dan sosialisasi masif di tiap desa pesisir. Semoga masyarakat paham ancaman dan mudah mitigasi," dia menjelaskan.




(fem/fem)

Hide Ads