Ada kabar memilukan dari hotel di Surabaya. Karyawan mengaku belum digaji dari bulan April sampai-sampai mereka membuat spanduk di depan hotel meminta bantuan sembako.
Adalah karyawan Hotel Garden Palace di Surabaya yang membuat spanduk meminta bantuan itu. "Menerima bantuan sembalo dll, karyawan terdampak," begitu bunyi spanduk yang dipasang karyawan.
Sepertinya Hotel Garden Palace yang terletak di Jalan Yos Sudarso No.11, Surabaya ini termasuk yang ikut dihantam keras oleh wabah COVID-19 dan merugi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita terpaksa memasang spanduk dan poster itu. Karena hotel tidak memberi kejelasan. Gaji dari April sampai sekarang belum terbayarkan. Maret saja baru terbayarkan tanggal 1 Oktober kemarin. Untuk bertahan, kadang kita diberi sumbangan oleh pengunjung hotel. Ada juga donatur dari gereja," ujar Arif Harianto, salah satu karyawan yang mendirikan tenda di lahan parkir hotel. Ada 61 karyawan Hotel Garden Palace Surabaya yang menunggu kejelasan nasib mereka dengan mendirikan tenda-tenda di halaman hotel.
Diketahui, Hotel Garden Palace merupakan sebuah hotel bintang 4 yang terletak di tengah kota. Hanya saja, biaya menginap per malamnya saat ini ditaksir dari Rp 250 ribu. Cukup murah untuk standar hotel bintang 4. Tak sedikit warganet yang memperhatikan kondisi tersebut. Ada yang menyebut, kalau harga yang sedemikian murah menjadi upaya hotel untuk bertahan hidup.
"Itu hotel bintang 4 dengan lokasi sangat strategis di kota terbesar kedua di Indonesia, harga semalamnya saat ini sekitar 250 ribu, mungkin karena saking sepinya," cuit @iamlimwill***
Tak sedikit juga traveler yang mengaku pernah menginap di sana dan memuji hotel tersebut. Sayang, nasib industri perhotelan memang kian sulit.
"Tiap business trip ke Surabaya pasti stay di sini. Tempatnya cozy, strategis, dan excellent service. Huhu sedih liatnya," cuit @erfina***
General Manager Secretary Hotel Garden Palace, Putri Pradnya mengatakan, perusahaan masih dalam proses pengambilan kesepakatan dengan karyawan. "Memang saat ini masih dalam proses mencapai kesepakatan antara karyawan dan manajemen," kata Putri dalam pesan singkat whatsapp yang diterima detikTravel.
Ditanya soal karyawan permanen yang di-PHK secara sepihak dan belum ada solusi, Putri enggan memberi jawaban. Pihak hotel belum bisa memberi jawaban lebih. "Mohon maaf, bukan kewenangan saya untuk membahas lebih lanjut. Saat ini hanya itu yang bisa kami sampaikan," ujarnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!