Ini adalah desain kursi pesawat bagi kelas bisnis. Struktur dan bahannya diadopsi dari mobil Formula 1.
Diberitakan CNN, Selasa (13/10/2020) jenis kursi ini menggunakan teknologi tinggi teknik sasis monocoque. Nama kursinya Airtek dan didesain oleh JPA Design.
Desain super lega, diyakini desainer akan mengubah muka kabin kelas bisnis setelah satu dekade tanpa perubahan. Desain monocoque terbaru ini juga memungkinkan pembuatan kursi yang ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efeknya adalah jejak karbon yang semakin kecil. Kursi pesawatnya pun semakin kokoh.
"Monocoque adalah istilah dalam industri balap otomotif. Bagian-bagian kursi yang biasanya terpisah satu sama lain, semua disatukan dalam bodi komposit tanpa ruang yang terbuang percuma," kata Direktur Kreatif JPA, Elliott Koehler.
"Manfaat bagi penumpang akan sangat besar, terutama ruang kaki. Traveler bisa pula menyimpan tas kabin di bawah kursi tepat di depan mereka," kata Elliott.
Di sisi lain, tempat bagasi di atas kepala bisa dihilangkan. Efeknya adalah mengurangi beban pesawat dan membuat kabin lebih terbuka.
![]() |
Kursi pesawat kelas bisnis saat ini dianggap terlalu berat karena begitu banyak bagian terpisah. Berat kursi terbaru ini juga terbilang berat, mencapai 100 kilogram dan akan lebih berat lagi bagi first class.
JPA bekerja sama dengan Williams Advanced Engineering dan SWS untuk membuat Airtek mengalami pengurangan bobot paling minim 10% dan sebanyak 20% melalui penggunaan struktur komposit monocoque.
![]() |
Williams, nama yang ramah di telinga para penggemar Formula 1, adalah cabang teknologi dan teknik dari tim balap. Sedangkan SWS adalah badan sertifikasi yang mengkhususkan diri pada produk kabin yang laik terbang.
Kursi pesawat Airtek juga diklaim ramah pencegahan virus Corona. Jika sebelumnya ada rak-rak kecil atau laci untuk menyimpan barang, kini ditiadakan diganti dengan tempat terbuka dan memberi kesan bersih.
Tantangan terbesar kursi ini lolos tes ketahanan. Kursi Airtek harus mampu menahan benturan 16g, 16 kali gaya gravitasi, sekaligus melindungi penumpangnya.
Di situlah keahlian sertifikasi SWS. JPA sendiri telah terbukti dengan kursi berusia puluhan tahun pada produk generasi sebelumnya, kursi herringbone di Cathay Pacific yang mengubah penerbangan di tahun 2010 atau kelas bisnis terbaru Singapore Airlines.
Tim JPA berharap memiliki model final kursi pesawat ini dapat selesai pada April 2021. Airtek bakal dipamerkan di Aircraft Interiors Expo dan maskapai bisa mempertimbangkan generasi kursi bisnis berikutnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol