Di tengah pandemi, dunia penerbangan lesu dan menderita kerugian per menitnya. Tak mau menyerah, AirAsia Group mengandalkan banyak cara.
Larangan terbang membuat maskapai di seluruh dunia menderita. Rata-rata mereka harus membakar uang USD 300.000 tiap menit atau sekitar Rp 4,4 miliar tiap menitnya karena tingginya biaya operasi.
International Air Transport Association (IATA) memperingatkan selama paruh kedua tahun 2020 maskapai harus kehilangan USD 13 miliar per bulan atau USD 300 ribu per menitnya, meski beberapa maskapai sudah mulai beroperasi kembali. Itu berarti selama paruh kedua tahun 2020, maskapai kehilangan USD 77 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemulihan yang berlangsung lambat di industri penerbangan diprediksi akan terus membawa dampak sampai tahun 2021, dengan perkiraan USD 5-6 miliar yang hangus per bulannya.
Menjawab hal tersebut, CEO AirAsia Group Tony Fernandes, melihat hal itu sebagai tantangan. Walau kondisi dunia penerbangan sedang sulit, tapi ia tak mau menyerah.
"Kami siap untuk tantangan. Beberapa bulan ke depan adalah untuk domestik dan regional," ujar Tony dalam acara roundtable media via Zoom Selasa siang (13/10/2020).
Tak seperti kebanyakan maskapai lain yang terpaksa meminta dana pinjaman dari pemerintah masing-masing, Tony mengaku kalau maskapai miliknya akan tetap berusaha mandiri.
"Kami tidak meminta dana pinjaman seperti maskapai lain di luar sana. AirAsia akan mencoba melanjutkan di ranah digital bermodalkan data yang kami miliki. Sekarang kami harus berjuang sendiri," ucap Tony.
Selain mengandalkan kargo, delivery makanan dan penerbangan domestik, pihak AirAsia juga mengandalkan e-commerce dan fintech untuk mencari pemasukan lain di luar bisnis utama mereka.
"Begitu banyak permintaan di platform kami. Kami hanya ingin terus maju dan saya ingin mengucapkan terima kasih untuk tim saya, partner dan konsumen. Saat lockdown, bisnis digital akan tumbuh lebih cepat," ujar Tony
"Kita harus mengambil resiko dalam hidup ini, tak hanya AirAsia, tapi juga airasia.com," ujar Tony.
Aplikasi Serba Bisa
Di tengah pandemi, maskapai AirAsia mengambil gebrakan baru lewat aplikasi serba bisa. Ada banyak fitur menarik yang ditawarkan di aplikasi tersebut.
Tepat pada hari Senin kemarin di Kuala Lumpur, Malaysia, AirAsia meluncurkan aplikasi super ASEAN airasia.com. Dalam aplikasi tersebut turut hadir 15 jenis produk dan layanan di bawah tiga pilar utama, yakni travel, e-commerce dan fintech.
Peluncuran itu juga disambut baik oleh CEO AirAsia.com, Karen Chan. Hadirnya aplikasi itu juga sekaligus menjadi penghubung antara traveler dengan maskapai dan aneka kebutuhan lainnya.
"Kami memahami saat ini pelanggan sudah sangat ingin bepergian, sehingga kami meluncurkan SNAP, paket tiket pesawat plus hotel dengan jaminan harga terbaik. Kami juga memahami saat ini masyarakat ingin berbelanja dengan nyaman dari rumah dan oleh karenanya kami menghadirkan layanan belanja dan pengiriman ke rumah untuk produk bebas cukai, makanan dan hidangan segar untuk beberapa wilayah," ungkap Karen.
Layaknya Online Travel Agency atau OTA seperti booking.com atau tiket.com, traveler pengguna aplikasi airasia.com juga dapat melakukan reservasi hingga menukarkan poin dengan beragam pilihan. Kini tak terbatas tiket pesawat, tapi juga kebutuhan lain seperti makanan dan lainnya.
"Aplikasi super kami kini semakin mempermudah pelanggan untuk melakukan pembayaran dengan BIG Points untuk berbagai produk kami hanya dalam satu kali klik," ujar Karen.
Yang tidak kalah menarik, aplikasi tersebut juga sekaligus menjadi jejaring sosial hingga komunitas bagi para traveler yang punya kebutuhan yang sama.
"Airasia.com tidak hanya menghubungkan pelanggan dengan destinasi-destinasi tujuannya, tetapi juga mendorong interaksi sosial, membangun komunitas di antara para traveler, membagikan tips menu makanan terbaik hingga menyediakan platform belanja berbasis sosial," tambahnya.
Mendukung peluncuran airasia.com, pihak AirAsia juga membagikan bonus BIG Points dua kali lipat untuk setiap pembelian (kecuali Asuransi dan Fly Beyond) di airasia.com. Termasuk juga diskon 50% untuk penerbangan domestik Indonesia dan promo SNAP mulai dari Rp 1.399.000 hingga 18 Oktober mendatang.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!