Uganda Juga Mulai Buka Pagar untuk Turis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Uganda Juga Mulai Buka Pagar untuk Turis

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 16 Okt 2020 16:55 WIB
Gorila di Taman Nasional Uganda
Foto: (Getty Images/iStockphoto/ANDREYGUDKOV)
Jakarta -

Setelah ditutup selama enam bulan, akhirnya Uganda kembali membuka pintu untuk turis dan bisnis. Asalkan, pelancong mematuhi protokol kesehatan.

Diberitakan Lonely Planet, Jumat (16/10/2020), Uganda telah menerima World Travel and Tourism Council's Safe Travels Global Safety & Hygiene Stamp atau tempel Keselamatan & Kebersihan Global dari Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia karena mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan berstandar global.

Selain itu, operator tur, hotel, dan penginapan dinilai telah mematuhi prosedur operasi standar yang ketat terkait dengan pengalaman pariwisata internasional saat COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait itulah Uganda berkomitmen untuk memberikan pengalaman liburan yang aman dan sehat bagi wisatawan. Tapi, Uganda juga tak mau berjudi dengan kesehatan masyarakat dan populasi satwa liar di negara tersebut.

Untuk menyambut wisatawan, Bandara Internasional Entebbe kembali beroperasi untuk maskapai penerbangan internasional. Semua taman nasional Uganda juga terbuka kembali untuk pengunjung dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

Apa saja protokol kesehatan itu?

Turis ke Uganda wajib memakai masker dan menjaga jarak sosial di dalam terminal sesuai aturan yang diberlakukan. Setiap penumpang yang datang juga harus membawa sertifikat negatif tes PCR COVID-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum kedatangan ke Uganda.

Selain itu, mereka juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat kedatangan, termasuk pemeriksaan suhu dan penilaian untuk tanda atau gejala penyakit menular lainnya. Setiap penumpang yang menunjukkan gejala dibawa ke ambulans dan dipindahkan ke pusat isolasi di Rumah Sakit Entebbe, tempat tes dilakukan.

Jika mereka dites positif COVID-19, mereka dibawa ke pusat perawatan COVID-19 khusus. Penumpang yang meninggalkan Uganda pun juga harus memiliki tes PCR COVID-19 negatif yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum naik.

Uganda dikenal sebagai 'Mutiara Afrika' karena menjadi rumah bagi lebih dari separuh populasi gorila gunung yang terancam punah di dunia. Negara ini juga memiliki jalur trekking yang populer untuk mengamati mereka di Bwindi Impenetrable Forest.

Dalam menyambut wisatawan, taman nasional pun harus mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Kendaraan dan perahu harus beroperasi dengan kapasitas setengah sesuai dengan pedoman jarak sosial pemerintah.

Masker harus dipakai dan pemeriksaan suhu wajib menggunakan termometer infra merah nonkontak dilakukan oleh perwakilan dari Uganda Wildlife Authority.

Untuk pengunjung, staf, dan pelacak diperiksa suhu mereka di setiap titik pengarahan untuk melihat gorila dan simpanse. Aturan lainnya pengunjung harus membawa setidaknya dua masker N95, masker bedah, atau masker kain berlapis ganda dengan filter untuk memastikan sekali pakai untuk setiap kunjungan.

Serta pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan sanitasi. Pemandu wisata di Uganda harus memastikan jarak minimal 6,5 kaki antara pendaki maupun pengunjung. Serta harus menjaga jarak setidaknya 10 meter dari primata.




(sym/fem)

Hide Ads