Festival Layang Lakbok tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Karena dalam masa pandemi COVID-19, maka penyelenggaraannya berlangsung secara virtual.
Festival Layang Lakbok dikenal juga sebagai kegiatan tradisi masyarakat setelah panen sambil menunggu musim hujan. Tepatnya berlokasi di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kendati festival diselenggarakan tertutup, masyarakat dapat menyaksikan Festival Layang Lakbok 2020 melalui kanal media sosial Layang Lakbok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, mengapresiasi gelaran tersebut karena meskipun pandemi tapi masyarakat tetap berinovasi untuk melaksanakan secara virtual.
"Adanya pandemi COVID-19 mengajarkan kita untuk hijrah menuju ke dunia digital secara paripurna. Saya doakan mudah-mudahan bisa bermain layang-layang lagi malam hari pasca pandemi," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil saat memberikan sambutan secara virtual, Minggu (18/10/2020).
"Insya Allah kita bisa melaksanakan kegiatan ini lagi seperti biasa, tapi sekarang kita harus menyesuaikan kegiatan dengan mengatur sedemikian rupa dan tetap menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun)," imbuhnya.
Selain itu, kata Kang Emil, berdasarkan hasil kajian ekonomi pasca pandemi COVID-19, ekonomi perdesaan akan lebih cepat pulih dibanding perkotaan. "Kita melihat pariwisata lokal ini adalah pariwisata yang paling cepat pemulihannya," ucapnya.
"Saya titip ke Ibu Camat Lakbok untuk mengkampanyekan tentang konsep tinggal di desa, rezeki kota, dan bisnis mendunia," tuturnya.
![]() |
Sementara itu, Direktur Utama Layang Lakbok tahun 2020, Aan Anwari mengatakan, secara umum acara akan berlangsung tertutup dan masyarakat dapat menonton via YouTube, Twitter, Facebook, dan Instagram Layang Lakbok.
"Kegiatan ini tetap dilaksanakan karena sudah menjadi agenda tahunan dari Paguyuban Pematang Sawah, untuk menjaga budaya kita dan melestarikan budaya-budaya lokal, umumnya budaya Indonesia kita tercinta," pungkasnya.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum