Pekan ini berhembus kabar dari maskapai AirAsia X yang terancam menyetop operasional di Indonesia akibat COVID-19. Ini tanggapan pihak AirAsia X Indonesia.
Per hari Senin kemarin (19/20), AirAsia X Berhad (AirAsia X) akan menghentikan operasinya di Indonesia seperti diberitakan Bangkok Post. Itu sebagai salah satu bentuk efisiensi maskapai jarak jauh bertarif rendah tersebut karena pandemi virus Corona.
Baca juga: AirAsia X Bakal Setop Operasi di RI |
Kabarnya, AirAsia X memang sedang kesulitan keuangan. Disebutkan kalau AirAsia X membutuhkan lebih dari USD 100 juta untuk menghindari likuidasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses likuidasi itu termasuk menyelesaikan penjualan harta perusahaan, penagihan utang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta pemilik perusahaan.
"Kami kehabisan uang," kata Wakil Ketua AirAsia X, Lim Kian Onn kepada media Malaysia The Star, pada akhir pekan lalu.
Nah, salah satu upaya untuk menyelamatkan keuangannya, AirAsia X berencana menyetop layanan rute penerbangan jarak jauhnya dari dan ke Indonesia.
Lim menyatakan perusahaan telah menghapus bukukan 49 persen sahamnya di Thai AirAsia X. AirAsia X merupakan penerbangan jarak jauh untuk regional Asia.
Menanggapi kabar tersebut, pihak AirAsia X Indonesia ikut memberi tanggapan. Dalam siaran persnya yang diterima detikTravel, Selasa (20/10/2020), pihak AirAsia X Indonesia bicara soal kondisi terkini maskapai tersebut.
"Sehubungan dengan pemberitaan media mengenai maskapai AirAsia X Indonesia (kode penerbangan XT), bersama ini maskapai mengkonfirmasi bahwa meskipun operasional penerbangan berjadwal telah dihentikan sejak bulan Januari 2019, hingga saat ini tidak ada proses likuidasi yang sedang berlangsung," bunyi siaran pers resminya.
Dalam laporan di situs resminya, AirAsia X Indonesia, memiliki 2 pesawat A330 di Indonesia yang sudah berhenti operasi sejak 2019. Armada AirAsia X paling banyak ada di Malaysia sebanyak 24 pesawat A330, di AirAsia X Thailand ada 14 pesawat A330.
AirAsia X memiliki 49 persen saham pada afiliasinya di Indonesia. Sementara itu, 59 persen saham lainnya dimiliki oleh Fersindo Nusaperkasa.
AirAsia X beroperasi kali pertama pada tahun 2006. Kemudian, dilanjutkan penerbangan perdana menuju Australia pada tahun 2007. Bali menjadi salah satu destinasi AirAsia X, dari total 26 destinasi di Asia.
Lebih lanjut, pihak AirAsia X Indonesia mengatakan perihal layanan AirAsia Indonesia yang tetap berjalan seperti biasanya. Terlepas dari kesulitan yang dialami oleh AirAsia X.
"AirAsia Indonesia (kode penerbangan QZ) tetap melanjutkan operasional pada rute domestik dan internasional seperti biasa," jelas pihak AirAsia X Indonesia.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!