Penumpang kereta prioritas meningkat tajam di masa libur long weekend dan cuti bersama.Sampai-sampai kereta prioritas tambahan okupansi penumpangnya 100 persen.
Peningkatan jumlah penumpang kereta tersebut terdapat pada KA Bima Priority relasi Gambir-Surabaya Gubeng, KA Turangga Priority relasi Bandung-Surabaya Gubeng, KA Taksaka Fakultatif Priority relasi Gambir-Yogyakarta, dan KA Argo Wilis Priority relasi Bandung-Surabaya Gubeng.
Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata, Totok Suryono, menyampaikan peningkatan penumpang di kereta priority tambahan rata-rata mencapai kurang lebih 100 persen. Dengan rincian tempat duduk yang terjual hingga 31 dari kapasitas 21 tempat duduk yang di sediakan (70% di masa AKB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peningkatan penumpang lebih dari 21 seat tempat duduk yang terjual dikarenakan adanya penumpang yang naik dan turun di stasiun antara atau lintas," ujar Totok dalam siaran pers yang diterima, Rabu (28/10/2020).
Meskipun mengalami peningkatan penumpang, KA Wisata tambahan ini tetap menerapkan protokol kesehatan di masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Dia mengatakan, para penumpang diharuskan untuk tetap mematuhi persyaratan sesuai yang diatur oleh Gugus Tugas COVID-19 yakni diharuskan dalam kondisi sehat, tidak sedang menderita flu, baik batuk, maupun deman dengan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celcius.
"Kami terus dan selalu siap menyambut para pelanggan setia kami dengan tetap memberikan pelayanan yang terbaik, serta aman dan nyaman pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru,sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah," katanya.
Kemudian, bagi setiap penumpang KA yang ingin melakukan perjalanan wajib menggunakan masker selama berada di area stasiun maupun di atas Kereta dan memakai face shield yang disediakan oleh petugas saat akan naik ke atas KA, serta mengikuti protokol kesehatan dan 3M (Mencuci tangan, Memakai Masker serta Menjaga jarak) saat berada di stasiun dan di kereta.
Totok mengatakan penumpang juga diimbau untuk menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket sebagai pelindung diri, mengurangi kegiatan berbicara saat berada di dalam KA untuk menghindari penyebaran virus melalui droplet.
Humas PT KA Pariwisata Ilud Siregar menambahkan untuk layanan rapid test, penumpang diharapkan dapat melaksanakan pengetesan paling lambat sehari sebelum keberangkatan (H-1) untuk mencegah tertinggal kereta saat antrian.
"Pelanggan setia juga tidak perlu khawatir sulit mencari layanan Rapid Test. Sebab, saat ini KAI bekerja sama dengan Rajawali Nusindo, grup usaha Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyediakan layanan Rapid Test COVID-19 seharga Rp.85.000 yang tersedia di Stasiun Gambir, Stasiun Bandung dan beberapa stasiun lainnya," kata Ilud.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol