Disneyland Paris untuk sementara ditutup lagi. Itu seiring lockdown nasional yang dilakukan pemerintah Prancis untuk menekan lonjakan infeksi virus Corona.
Penutupan Disneyland dimulai pada Kamis (29/10/2020). Dikutip dari CNN, Disneyland Paris tutup karena sejalan dengan arahan terbaru dari otoritas Prancis terkait wabah OCVID-19.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan lockdown atau menguncian nasional itu pada Rabu. Rencananya, lockdown kali ini berlangsung minimal hingga 1 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lockdown nasional Prancis itu membuat warga hanya dibolehkan meninggalkan rumah untuk pekerjaan esensial atau alasan kesehatan mulai Jumat (30/10). Kemudian, tempat bisnis non-esensial, seperti restoran dan bar, akan tutup, namun sekolah dan pabrik tetap buka.
Prancis memang menunjukkan lonjakan kasus virus Corona, sampai-sampai rumah sakit kewalahan. Angka kematian harian dengan COVID-19 di Prancis telah mencapai yang tertinggi sejak April. Pada Selasa (27/10), dikonfirmasi muncul 33.000 kasus baru.
Macron berkata bahwa Prancis terancam "kewalahan oleh gelombang kedua dan tidak diragukan lagi gelombang kedua ini akan lebih sulit dari yang pertama".
Disneyland Paris berharap bisa buka lagi untuk musim liburan dan akan menerima reservasi dari 19 Desember hingga 3 Januari "berdasarkan kondisi yang berlaku dan pedoman pemerintah pada periode itu.
Sebelumnya, taman hiburan Disneyland Paris itu sempat tutup karena COVID-19. Yakni, pada 4 Januari hingga 12 Februari.
Berkaca penutupan gelombang pertama, penutupan kali ini juga akan menjadi pukulan baru bagi bisnis taman hiburan, pengalaman, dan produk Disney. Faktanya, saat ini, Disneyland mengalami penurunan pendapatan sebesar USD 6,2 miliar pada paruh pertama tahun kalender, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019.
Ke-12 taman hiburan Disneyland di Amerika Utara , Asia dan Eropa ditutup antara Maret dan Mei. Meskipun Disney telah membuka kembali taman hiburan di Shanghai dan Florida, Disneyland California tetap tutup. Perusahaan tersebut mengatakan bulan lalu bahwa mereka merumahkan 28.000 orang atau lebih dari seperempat pekerja di bisnis taman dan resornya.
Awal bulan ini, Disney meluncurkan reorganisasi besar-besaran pada bisnis media dan hiburannya, menyoroti fokus perusahaan dalam mengembangkan layanan streaming Disney
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum