Bikin Ternganga, Labu Raksasa Hampir 1 Ton!

Guinness World Records membagikan video labu seberat hampir 1 ton atau tepatnya 942 kg di Instagramnya. Videonya ini membuat netizen tercengang karena ukurannya.

Dirangkum detikcom, Jumat (30/10/2020) dalam akun Instagramnya, Guinness World Records membagikan video yang memperlihat ikonik Halloween, 'Jack O Lattern'. Yang membuat postingan ini heboh adalah ukuran dan beratnya yang raksasa.

Dalam caption postingannya, Guinness World Records menyebutkan bahwa ini adalah Jack O Lattern terbesar dengan berat 942,11 Kg. Labu ini merupakan hasil dari Cosumnes Community Services District, AS.

[Gambas:Instagram]

"Labu ini ditanam oleh Josiah Brandt dan diukir oleh Mike Brown, Deane Arnold dan Brandy Davis pada tahun 2018 untuk Festival Labu Raksasa Elk Grove di California," ungkap netizen memberikan informasi di dalam komentar Guinness World Records.

Video ini dibagikan pada tanggal 26 Oktober lalu dan sejauh ini telah ditonton lebih dari 13 ribu kali dan terus bertambah. Dari bentuknya memang labu ini sangat besar, ditambah lagi ukirannya yang sangat cocok dengan tema Halloween.

Banyak orang-orang terpukau dengan ukuran labu yang sangat tidak biasa. Namun lebih banyak lagi netizen yang kagum dengan ukiran labu yang terlihat sangat realistik dan tentu saja menyeramkan. Mereka mengapresiasi para pengukirnya.

Halloween jatuh pada tanggal 31 Oktober dan sangat identik dengan lentera labu yang disebut 'Jack O Lattern'. Biasanya orang-orang merakan Halloween dengan berdandan dengan beragam karakter yang dia sukai, mulai dari karakter horor hingga lucu. Anak-anak biasanya akan datang ke rumah-rumah mengumpulkan permen.

Namun sepertinya perayaan Halloween kali ini berbeda. Karena pandemi Corona, orang-orang tidak bisa lagi berpesta ataupun berkumpul.

Biasanya setiap tahun, taman-taman bermain punya pesta Halloween yang selalu ditunggu para pengunjungnya. Namun di tahun ini mereka berpesta hanya di rumah saja. Walaupun ada taman bermain yang mengadakan pesta, itu pun tidak seramai seperti biasanya karena pembatasan jarak sosial.