Pemerintahan Donald Trump telah mencabut serigala abu-abu dari daftar spesies yang terancam punah. Mereka menyatakan bahwa populasi hewan tersebut kembali membaik.
Diberitakan CNN, langkah ini dikecam oleh kelompok konservasi sebagai hal yang picik dan berjanji untuk menggugat di pengadilan.
Langkah pencabutan itu dilakukan setelah Dinas Perikanan dan Margasatwa AS mengusulkan untuk menghapus serigala abu-abu dari daftar pada tahun lalu. Hewan itu dilindungi di bawah Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah populasi serigala meningkat, keberadaannya pun dicabut. Menurut Dinas Perikanan dan Margasatwa, kini sudah ada lebih dari 6.000 serigala abu-abu di AS.
"Tindakan hari ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Administrasi Trump terhadap konservasi spesies berdasar parameter hukum dan data ilmiah," kata Sekretaris Departemen Dalam Negeri, David Bernhardt, dalam sebuah pernyataan.
"Setelah lebih dari 45 tahun sebagai spesies yang terdaftar terancam punah, jumlah serigala abu-abu telah melampaui target pemulihan," tambahnya.
Serigala abu-abu pernah berkeliaran di wilayah utara dari pantai ke pantai. Tapi keberadaannya hampir punah di 48 negara bagian karena penurunan populasi mangsa dan sering berkonflik dengan petani juga peternak.
Jumlah serigala abu-abu yang tinggal di Great Lakes dan Rocky Mountains telah naik kembali. Tapi di beberapa negara bagian, seperti Wyoming pada tahun 2017 berhasil menghapus dari daftar dan perburuan berlanjut kembali.
"Serigala baru mulai tinggal di beberapa tempat seperti California Utara dan Pasifik Barat Laut, dan serigala membutuhkan perlindungan federal untuk menjelajahi habitat di Pegunungan Rocky Selatan dan Timur Laut," kata Kristen Boyles, seorang pengacara Earthjustice.
Presiden dan CEO Pembela Satwa Liar, Jamie Rappaport Clark, mengatakan bahwa melucuti perlindungan bagi serigala abu-abu adalah keputusan prematur dan sembrono. Ia bersumpah bahwa kelompok tersebut akan membawa US Fish and Wildlife Service ke pengadilan.
Beberapa orang mengaitkan langkah itu dengan upaya terakhir untuk merayu pemilih di daerah tempat serigala tinggal sebelum pemilihan. Karena, jajak pendapat menunjukkan Presiden Donald Trump mengikuti calon Demokrat Joe Biden.
Sejak disahkan 47 tahun lalu, Undang-Undang Spesies Terancam Punah telah melindungi ribuan tumbuhan dan hewan yang disingkirkan manusia dari habitatnya dan hampir punah, termasuk bagi serigala abu-abu. Departemen Dalam Negeri bergerak untuk melemahkan ESA pada 2018, bagian dari sebuah kemunduran.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol