Objek wisata Jembatan Mangrove di Batukaras Kabupaten Pangandaran kini dibiarkan terbengkalai. Kerusakan jembatan kayu yang sudah lapuk dimakan usia menjadi penyebabnya.
Objek wisata jembatan yang membelah hutan mangrove itu sebelumnya menjadi destinasi yang melengkapi agenda berwisata ke kawasan Pantai Batukaras Pangandaran. Selain bisa menjelajah hutan mangrove sambi berfoto dengan latar vegetasi yang indah, pengunjung juga bisa mendapatkan pengetahuan seputar tumbuhan pencegah abrasi tersebut.
"Nelangsa saya melihatnya, apalagi kalau melihat raut kekecewaan pengunjung. Sudah jauh-jauh datang ke sini ternyata harus pulang dengan kekecewaan. Minimal satu hari ada 5 mobil yang datang ke sini," kata Omay warga setempat, Minggu (1/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Omay mengaku ikut terlibat pada penanaman pohon mangrove itu pada tahun 2003 lalu. Kemudian sekitar 5 tahun lalu dia juga membantu pembangunan jembatan tersebut. "Rumah saya dijadikan basecamp para pegawainya. Saya gratiskan, karena saya sangat senang sekali waktu itu. Daerah ini akan ramai oleh wisatawan, ya sedikitnya saya juga ikut merasakan manfaatnya," kata Omay.
Dia juga sempat mengutarakan kekecewaan kepada pengelolaan objek wisata ini yang kurang memperhatikan upaya perawatan terhadap fasilitas yang ada. "Memang yang namanya kayu ditempat terbuka akan cepat lapuk. Lima tahun memang sudah waktunya ganti, tapi kalau ada pemeliharaan rasanya usia pakai kayu akan sedikit bertambah," kata Omay.
![]() |
Omay berharap pemerintah membangun kembali potensi wisata jembatan mangrove ini. "Kalau bisa mah buat jembatan dari beton. Sayang ini destinasi wisata sudah terkenal, dari pada membangun yang belum pasti mendingan membangun kembali yang sudah ada. Warga disini pasti akan mendukung," kata Omay.
Kepala Desa Batukaras Hadi Somantri mengakui untuk sementara wisata jembatan mangrove itu ditutup dulu karena kontruksi jembatan kayu itu sudah rusak, sehingga bisa membahayakan keselamatan pengunjung.
Hadi juga mengatakan pihaknya sudah mengajukan bantuan baik ke Pemerintah Provinsi maupun Pemkab Pangandaran untuk membangun kembali objek wisata hutan mangrove tersebut. "Kami sudah membuat perencanaan pembangunan, total butuh sekitar Rp 40 miliar. Kepada Pemkab Pangandaran kami sudah mengajukan Rp 4 miliar, mudah-mudahan pengajuannya bisa direalisasikan," kata Hadi.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!