Jamaika Minta Turis Bayar Asuransi Sendiri di Masa Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jamaika Minta Turis Bayar Asuransi Sendiri di Masa Pandemi

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 02 Nov 2020 09:20 WIB
Negril, Jamaica - May 9. 2010: Gift and handicraft shops on Bourbon beach
Foto: Ilustrasi Jamaika (iStock)
Kingston -

Jamaika bakal minta turis yang berkunjung ke negaranya buat membayar biaya asuransi sendiri di masa pandemi virus Corona. Biayanya sekitar US$ 40 (setara Rp 590 ribuan).

Tidak seperti negara lain yang berlomba-lomba untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung ke negara mereka, Jamaika justru akan mengenakan biaya ekstra buat traveler yang mau liburan ke sana. Biaya tersebut akan digunakan untuk asuransi yang disebut 'Jamaica Cares'.

Biaya yang ditarik oleh pemerintah Jamaika untuk setiap turis yang masuk ke negaranya adalah sebesar US$ 40 atau setara Rp 590 ribuan. Rencananya, biaya asuransi tersebut akan digunakan apabila terjadi keadaaan medis darurat terkait COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Senin (2/11/2020), kebijakan tersebut akan mulai berlaku di bulan November mendatang. Kebijakan ini berlaku untuk semua pemegang paspor Non-Jamaika, tanpa terkecuali.

Inisiatif tersebut terjadi berkat kerja sama pemerintah Jamaika dengan pihak Global Rescue sebagai penyedia jasa. Nantinya, traveler berhak atas kompensasi asuransi kesehatan internasional senilai US$ 100 Ribu (setara Rp 1,4 miliar), jauh lebih tinggi dari biaya yang traveler bayangkan.

ADVERTISEMENT

Itu belum termasuk kompensasi asuransi di pulau-pulau Jamaika, senilai US$ 50 ribu (setara Rp 737 juta), sudah termasuk biaya transport, logistik, penyelamatan darurat, evakuasi dan berbagai komponen lainnya.

"Jamaica Cares adalah program wajib yang komprehensif untuk meningkatkan perlindungan diri traveler dari mereka datang sampai pulang. Traveler tahu mereka akan dilindungi, dan mereka juga tahu traveler lain juga dilindungi. Itu akan memberikan mereka rasa percaya diri sehingga siap untuk berpergian," kata Edmund Bartlett, Co-Chairman dari Global Tourism Resillience and Crisis Management Center.

Menurut Kementerian Kesehatan Jamaika, sampai saat ini di negara mereka ada 8.652 kasus positif Corona. Sedangkan angka kematiannya mencapai 196 jiwa.




(wsw/fem)

Hide Ads