Peneliti Harvard: Naik Pesawat Lebih Aman Daripada Belanja di Mal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peneliti Harvard: Naik Pesawat Lebih Aman Daripada Belanja di Mal

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 03 Nov 2020 05:02 WIB
High quality stock photo of a young boy playing and using a tablet computer on an airport plane.
Foto: Ilustrasi kabin pesawat (iStock)
Cambridge -

Di masa pandemi Corona, terbang naik pesawat diklaim lebih aman dibandingkan berbelanja di supermarket. Begitulah hasil penelitian para ahli dari Harvard.

Universitas Harvard baru-baru ini merilis hasil penelitian mereka tentang seberapa aman terbang naik pesawat di masa pandemi COVID-19. Mereka menggunakan model komputer untuk menilai sirkulasi udara di dalam kabin pesawat.

Hasil penelitian para ahli dari Harvard menyebutkan bahwa terbang naik pesawat lebih aman dibandingkan dengan bila Anda berbelanja di supermarket. Para peneliti menemukan, meski udara di dalam kabin disirkulasikan lagi ke dalam, namun udara tersebut sudah disaring dengan filter berkualitas tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Filter tersebut bisa menyaring hingga 99% virus yang berada di udara. Sehingga, droplet virus dari satu penumpang kemungkinan kecil bisa menulari penumpang lain.

"Ventilasi ini adalah penangkal yang efektif bagi penumpang sebagai subjek dalam penerbangan," kata para peneliti Harvard dalam laporannya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/11/2020).

ADVERTISEMENT

Namun para peneliti dari Sekolah Kesehatan Masyarakat T.H Chan Harvard itu menegaskan, bahwa sistem ventilasi tidak bisa berdiri sendiri, harus dibantu dengan mengenakan masker, menggunakan disinfektan, serta melakukan screening penumpang yang mengalami gejala COVID-19.

"Pendekatan secara berlapis, dengan ventilasi dari gate ke gate mengurangi resiko penularan SARS-Cov-2 di dalam pesawat, lebih rendah dibandingkan aktivitas rutin selama pandemi, seperti berbelanja di supermarket atau makan keluar di restoran," imbuh para peneliti dalam laporan yang dirilis pekan lalu itu.

Para peneliti Harvard mengakui penelitian tersebut didanai oleh pihak airlines, perusahaan pembuat pesawat dan juga pengelola bandara, namun mereka menjamin bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi independensi dari penelitian tersebut.

Penelitian dari Harvard selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Departemen Keamanan AS yang juga menggunakan pemodelan komputer dan juga patung manekin.

Hasilnya, manekin yang dipakaikan masker di pesawat Boeing 767 dan 777 memiliki risiko terinfeksi yang minimal, semua berkat efektifnya sistem ventilasi udara dan juga penggunaan masker selama berada di dalam pesawat.




(wsw/ddn)

Hide Ads