Situs Porno di Thailand Diblokir, Protes Pun Mengalir

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Situs Porno di Thailand Diblokir, Protes Pun Mengalir

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 04 Nov 2020 23:27 WIB
NEW YORK, NY - SEPTEMBER 11:  Designers Emilia Pfohl and Nan Li (C), Paris Hilton (L) and Teyana Taylor (R) walk the runway for Namilia during New York Fashion Week: The Shows at Gallery II at Spring Studios on September 11, 2018 in New York City.  (Photo by Frazer Harrison/Getty Images)
Foto: Ilustrasi situs Pornhub (Getty Images)
Bangkok -

Di tengah gelombang demo soal kekuasaan raja, Thailand akan dilanda gelombang protes lagi. Kali ini soal situs porno yang diblokir di negara itu.

Thailand sepertinya akan menghadapi gelombang protes lagi dari rakyatnya. Kali ini bukan soal kekuasaan raja yang tak terbatas, melainkan soal urusan pornografi.

Pemerintah Thailand secara resmi memblokir situs Pornhub dan 190 situs porno lainnya pada Selasa (3/11) kemarin. Tentu saja pemblokiran situs porno ini memicu kemarahan warga Thailand. Bedanya, kali ini protesnya di media sosial, tidak sampai turun berduyun-duyun ke jalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikTravel dari CNN, Rabu (4/11/2020), warga Thailand pun menggaungkan tagar #SavePornhub di media sosial Twitter. Tagar ini sempat trending dan mengundang perhatian netizen.

Melalui tagar itu, warga Thailand melancarkan kritikan terkait penutupan situs porno di Thailand. Mereka berpendapat hal tersebut mencederai kebebasan berpendapat dan berekspresi warga Thailand.

ADVERTISEMENT

"Kami ingin mengakses kembali Pornhub. Orang-orang berhak untuk memilih," ujar salah satu aktivis Anonymous Party di Thailand.

Selanjutnya: Orang Thailand Termasuk Pengakses Terbesar Pornhub

Menurut situs Pornhub sendiri, warga Thailand termasuk dalam jajaran 20 besar pengakses terbanyak situs mereka. Rata-rata warga Thailand menghabiskan 11 menit 21 detik ketika mengakses Pornhub. Data itu berdasarkan catatan traffic yang diambil tahun 2019 kemarin.

Apalagi Thailand selama ini dikenal sebagai negara yang cukup 'bebas' soal urusan seksual dan industrinya. Pemblokiran ini semakin menegaskan keinginan pemerintah Thailand untuk mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan rakyatnya di dunia maya.

"Keputusan ini menunjukkan Thailand adalah negara diktator digital, dengan kekuatan konservatif berusaha untuk mengontrol apa yang generasi muda bisa tonton, apa yang bisa mereka katakan dan lakukan di dunia maya," tegas Emilie Pradichit, Direktur Manushya Foundation yang kerap mengkampanyekan Hak Digital.

Sementara itu, Menteri Digital Thailand Puttipon Punnakanta mengatakan, pemblokiran tersebut dilakukan sebagai usaha untuk membatasi akses ke situs porno dan perjudian yang dianggap ilegal menurut undang-undang kejahatan siber yang berlaku di Thailand.



Simak Video "Video: Masakan Kampung Maha Sarakham Autentik Thailand Ada di Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads