Gelombang Kedua COVID-19, Italia-Prancis Lockdown dan Ada Jam Malam

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gelombang Kedua COVID-19, Italia-Prancis Lockdown dan Ada Jam Malam

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Jumat, 06 Nov 2020 11:06 WIB
Orang memakai masker di Piazza San Carlo di Turin pada Kamis, sehari sebelum Italia memasuki lockdown.
Orang memakai masker di Piazza San Carlo di Turin pada Kamis, sehari sebelum Italia memasuki lockdown (Foto: CNN )
Milan -

Wilayah Italia yang terkena gelombang kedua virus Corona kembali memasuki masa-masa lockdown pada Jumat setelah negara itu melaporkan kasus harian tertinggi dari infeksi dan kematian pada hari sebelumnya.

Mengutip dari CNN, Jumat (6/11/2020) Italia memberlakukan jam malam nasional pada pukul 10 malam sampai 5 pagi. Bar dan restoran diwajibkan tutup pada pukul 18.00 waktu setempat sementara daerah tertentu menghadapi pembatasan yang lebih keras.

Sementara penduduk di wilayah zona merah seperti di Lombardy, Piedmont, Valle d'Aosta dan Calabria, hanya diperbolehkan meninggalkan rumah untuk keperluan penting seperti kesehatan atau pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang berada di "zona oranye" dilarang meninggalkan kota mereka kecuali untuk alasan kerja atau kesehatan dan bar serta restoran ditutup kecuali untuk pengiriman dan pengantaran pesanan.

Italia melaporkan 35.505 kasus baru dan 445 kematian pada Kamis, menjadikan total kasusnya 824.879 dan kematian menjadi 40.192, menurut data kementerian kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Angka-angka ini bukan pertanda baik. Virus sedang berjalan dan kita harus menghentikannya," ujar " kata Direktur Departemen Pencegahan di kementerian Italia, Gianni Rezza.

Sementara di negara tetangga Prancis, Paris juga mengumumkan langkah-langkah yang lebih ketat karena negara itu melaporkan rekor 58.046 kasus baru pada Kamis, menurut badan kesehatan Prancis.

Negara ini memiliki jumlah kasus tertinggi di Eropa, 1,6 juta infeksi. Mulai hari Jumat ini, pengantaran makanan dan penjualan alkohol dilarang di Paris antara pukul 10 malam dan jam 6 pagi.

"Gelombang kedua sudah tiba, dan itu brutal," kata menteri kesehatan Prancis Olivier VΓ©ran pada konferensi pers Kamis.

Jika virus terus menyebar pada kecepatan seperti ini gelombang kedua virus menurut dia bisa lebih buruk dan lebih lama daripada yang pertama, dan bisa memakan waktu hingga pertengahan Desember untuk stabil.

VΓ©ran mendesak orang-orang untuk menghormati penguncian nasional, atau rumah sakit akan mengalami okupansi yang tinggi pada pertengahan November.




(ddn/wsw)

Hide Ads