Mobil Jip Wisata Merapi Masih Beroperasi, Pakai Rute Baru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mobil Jip Wisata Merapi Masih Beroperasi, Pakai Rute Baru

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Jumat, 06 Nov 2020 18:40 WIB
Off Road Lava Tour Merapi, Wisata untuk Pemberani
Foto: Ilustrasi mobil jip wisata Merapi (Yasa Sidik Permana/dTraveler)
Sleman -

Status Gunung Merapi ditetapkan jadi Siaga (level III). Mobil jip wisata Merapi yang masih beroperasi disarankan memakai rute baru.

Beberapa destinasi wisata yang masuk dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi diminta untuk tutup. Akan tetapi, untuk operasional jip wisata di lereng Merapi masih diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, dengan catatan tidak masuk ke radius bahaya 5 km dari puncak.

"Sudah kami informasikan secara informal dan juga kedinasan melalui surat (jip wisata) dapat tetap beroperasional dengan catatan rute yang dilalui tidak kurang dari 5 km dari puncak Gunung Merapi," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Suci Iriani Sinuraya kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinas, kata Suci, meminta agar asosiasi jip wisata di lereng Gunung Merapi untuk mematuhi rekomendasi dari BPPTKG. Itu untuk memastikan keselamatan wisatawan.

"Kami sudah komunikasikan dengan Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) baik Wilayah Barat dan juga Wilayah Timur agar dapat bekerjasama dalam menjaga keselamatan wisatawan dengan mematuhi jarak aman dengan Merapi sejauh 5 km," paparnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Ketua AJWLM Wilayah Barat, Dardiri mengatakan jika operator jip wisata semuanya mematuhi rekomendasi jarak aman. Oleh karena itu, pelaku wisata jip mengalihkan rute wisatanya.

"Tidak ambil Bunker Kaliadem, Bukit Klangin, makam Mbah Maridjan dan petilasan Mbah Maridjan. Kita alihkan untuk jalur jip wisatanya ke destinasi wisata lain," ujar Dardiri saat dihubungi wartawan, Jumat (6/11/2020).

Saat ini pihaknya telah melakukan survei untuk jalur baru. Salah satunya di daerah Turi.

"Saya baru survei mungkin ke daerah Turi untuk alternatif. Di sana juga ada bunker di Tunggul Arum, tapi kita masih koordinasikan dengan masyarakat, mengganggu tidak," jelasnya.

Sebagai langkah mitigasi, para pemandu jip wisata dibekali dengan HT untuk memantau perkembangan kondisi Gunung Merapi.

"Karena ini kan alam tidak bisa kita prediksi. Pemandu kita bekali dengan HT untuk memonitor kondisi di gunung Merapi dan parkir kita arahkan ke jalan," pungkasnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads