Waduh, Hasil Tes Corona Palsu untuk Turis Dijual Sampai Rp 5 Juta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waduh, Hasil Tes Corona Palsu untuk Turis Dijual Sampai Rp 5 Juta

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 11 Nov 2020 23:11 WIB
Upaya mengatasi penyebaran virus Corona terus dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. Sejumlah bantuan pun diberikan guna mempercepat penanganan COVID-19.
Ilustrasi tes Corona. (Foto: Grandyos Zafna)
Paris -

Hasil tes Corona palsu rupanya dijual bebas di pasar gelap (black market) untuk para turis yang ingin berwisata. Kasus ini berlangsung di sejumlah negara.

Sebagian orang rupanya sudah tak sabar ingin jalan-jalan di masa pandemi Corona. Namun keinginan itu ternyata tak dibarengi dengan ketaatan pada aturan.

Salah satu syarat bepergian saat ini adalah melampirkan hasil tes bebas Corona. Sayangnya saat ini hasil tes itu banyak dipalsukan dan dijual di pasar gelap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari Fox News, Rabu (11/11/2020) kasus ini dilaporkan terjadi di Prancis, Brasil, dan Inggris. Di Prancis misalnya, pekan lalu pejabat Prancis menangkap enam pria dan satu wanita karena dilaporkan menjual sertifikat tes palsu kepada para pelancong dengan harga antara USD 180 (Rp 2,5 juta) hingga USD 360 (Rp 5 juta) di Bandara Charles de Gaulle Paris.

Mereka dituduh melakukan pemalsuan, menggunakan dokumen palsu, dan keterlibatan dalam penipuan.

ADVERTISEMENT

Penyelidikan kasus pemalsuan itu rupanya telah dimulai pada September 2020. Saat itu seorang traveler kedapatan melakukan check-in menggunakan hasil tes Corona palsu dalam penerbangan menuju Ethiopia.

Beralih dari Prancis, di Brasil sebanyak 4 orang turis domestik ditangkap pada 29 Oktober 2020 karena diduga memalsukan hasil tes Corona untuk mengunjungi Kepulauan Fernando de Noronha.

Dua pria dan dua wanita itu diketahui berasal dari negara bagian Tocantins. Mereka naik jet pribadi dengan membawa hasil tes yang masa berlakunya sudah habis.

Ketika petugas meminta untuk melakukan tes ulang, mereka menolak dan menunjukkan hasil tes yang lebih baru. Namun ketika petugas menelpon laboratorium, diketahui bahwa dokumen yang diberikan itu telah diubah.

Kejadian serupa juga terjadi di Inggris. Menurut laporan media Lancashire Telegraph, seorang pria mengatakan ia dapat melakukan perjalanan ke Pakistan setelah seorang teman memberinya hasil tes negatif Corona.

Ia kemudian mengubah nama dan tanggal ulang tahunnya. Selain itu ia juga mengubah masa berlakunya hasil tes tersebut.

Selanjutnya: Positif Corona pun Bisa Diubah jadi Negatif

Tak sampai di situ, Telegraph juga melaporkan bahwa agen perjalanan menjanjikan kepada seseorang bahwa mereka akan memberikan hasil tes negatif seharga 50 poundsterling (Rp 941 ribu), meskipun orang tersebut ternyata positif Corona.

Sebenarnya terdapat sejumlah cara untuk mengantisipasi penggunaan hasil tes palsu untuk traveling ini. Salah satunya seperti yang dilakukan Hawaii.

Otoritas Hawaii mewajibkan turis yang masuk ke wilayahnya untuk melampirkan hasil tes Corona dari mitra yang sudah ditunjuk. Selain itu mereka juga diwajibkan untuk mengunggah hasil tes secara online.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Evakuasi WNA Brasil di Jurang Rinjani Terkendala Cuaca"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)

Hide Ads