Virus Corona Hapus Sepertiga Rute Penerbangan Dunia dalam Setahun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Virus Corona Hapus Sepertiga Rute Penerbangan Dunia dalam Setahun

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 16 Nov 2020 11:02 WIB
poster
Sepertiga rute dunia hilang gara-gara COVID-19 Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Sebelum pandemi virus Corona, ledakan penerbangan selama beberapa dekade sudah menciptakan hampir 50.000 rute penerbangan di seluruh dunia. Namun virus Corona hanya membutuhkan waktu kurang dari setahun untuk menghilangkan sepertiga dari rute penerbangan itu.

Mengutip South China Morning Post, data pada akhir Januari, menunjukkan ada 47.756 rute operasional penerbangan melintasi dunia, lebih dari setengahnya di AS, Eropa Barat dan Asia Timur Laut. Data itu dilaporkan OAG Aviation Worldwide.

Namun hingga 2 November, hanya ada 33.416 rute yang terjadwal di seluruh dunia. Di masa mendatang perjalanan bisnis dan liburan ke luar negeri kemungkinan besar akan lebih banyak singgah di bandara dengan waktu perjalanan lebih lama, dan moda transportasi tambahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan ketika vaksin Corona yang efektif ditemukan, dan saat penerbangan sudah mulai kembali pulih, beberapa rute penerbangan nonstop mungkin akan hilang selamanya.

Rute yang hilang contohnya adalah rute menuju Hervey Bay, sebuah kota kecil di pantai timur Australia. Penduduk di sana bersedih saat penerbangan langsung ke Sydney berakhir beberapa waktu lalu. Rute itu merupakan salah satu rute yang dihapus oleh Virgin Australia saat maskapai itu ambruk di bulan April dan meninggalkan utang USD 5 miliar.

ADVERTISEMENT

"Kami berharap mereka akan kembali," ujar Wakil Walikota Hervey Bay, Darren Everard.

Kota ini terkenal di kalangan turis sebagai salah satu tempat menarik untuk melihat ikan paus. Tak hanya kota kecil yang rute penerbangannya dihapus. Ibukota Australia, Canberra, rute penerbangan internasionalnya juga sudah menghilang. Canberra tidak lagi memiliki penerbangan langsung ke luar negeri setelah Singapore Airlines menghentikan layanan mereka dari Singapura pada bulan September.

"Mungkin akan membutuhkan waktu 4-5 tahun agar konektivitas ini kembali ke level yang sama pada akhir tahun 2019. Beberapa rute ini mungkin tidak pernah akan beroperasi lagi," tutur Direktur Jenderal Asosiasi Maskapai Asia Pasifik, Subhas Menon.

Sebelum virus Corona, industri penerbangan menjadi rumah bagi 65,5 juta pekerja, yang lebih dari setengahnya secara tidak langsung terkait pariwisata - dan memiliki dampak ekonomi global sebesar USD 2,7 triliun.

(ddn/ddn)

Hide Ads