Kendati menjadi kontroversi, Inggris bersikukuh menjalankan rencana membangun terowongan di dekat situs prasejarah Stonehenge. Itu untuk mengurangi kemacetan.
Stonehenge bukan kumpulan batu biasa. Situs bebatuan berusia 5.000 tahun yang berada di Wiltshire, barat daya Inggris, itu merupakan situs Warisan Dunia UNESCO.
Selain itu, Stoehenge merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Inggris. Tahun lalu, situs itu dikunjungi hingga 1,6 juta turis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari AFP, Rabu (18/11/2020) Sekretaris Transportasi Grant Shapps menyetujui rencana untuk membuat terowongan yang berjarak sekitar 165 meter dari Stonehenge.
Saat melewati terowongan tersebut, pengemudi bisa menikmati pemandangan situs tersebut. Tapi konsekuensinya kawasan Stonehenge diprediksi lebih bising.
Tom Holland, kepala Aliansi Stonehenge yang mencakup para arkeolog dan organisasi nonpemerintah, mengutuk apa yang disebutnya sebagai "keputusan yang mengejutkan dan memalukan".
Ia mengatakan terowongan itu akan "menyuntikkan beton dan aspal ke dalam lanskap prasejarah paling berharga di Inggris".
Baca juga: Bukan Inggris, Ini Stonehenge Semarang |
Para penentang mengkritik fakta bahwa meskipun terowongan tidak langsung menuju ke bawah batu di kawasan Stonehenge, pintu masuknya dibangun di dalam Situs Warisan Dunia yang lebih luas. Itu berpotensi dapat merusak area prasejarah.
Mereka mengatakan seharusnya terowongan itu dibangun lebih panjang dan lebih jauh dari Stonehenge.
Komunitas druid mengajukan protes terhadap pembangunan terowongan di situs yang mereka anggap sakral dan tempat mereka merayakan titik balik matahari musim panas dan musim dingin, hari terpanjang dan terpendek dalam setahun.
Tapi English Heritage, badan amal yang mengelola situs Neolitikum itu, memberi dukungan dan mengunggah cuitan bahwa "Stonehenge akhirnya akan terhubung kembali dengan lanskap prasejarah di mana ia berada" tanpa kemacetan jalanan yang bising di dekatnya.
Para pejabat mengatakan jalan yang ada saat ini terlalu sempit sehingga sering menimbulkan kemacetan. Selain itu, badan jalan pemerintah, Highways England, menyebutnya sebagai "perjuangan bagi banyak orang setiap hari."
Terowongan itu akan memiliki panjang sekitar 3,2 kilometer. Pada titik terdekat, jaraknya adalah 200 meter dari Stonehenge, sedikit lebih jauh dari jalan saat ini, kata Highways England.
Pemerintah pertama kali menyetujui rencana tersebut pada tahun 2017. Anggarannya sekarang diberikan sebesar 1,7 miliar pound sterling.
Stonehenge saat ini ditutup untuk pengunjung karena pembatasan virus Corona di seluruh Inggris.
Pekerjaan terowongan di Stonehenge itu dimulai tahun depan, kata Highways England, yang mengatakan telah menunjuk spesialis arkeologi untuk menggali area dan melestarikan setiap temuan di dalamnya.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?