Menparekraf Wishnutama melakukan kunjungan ke Toko Kopi Tuku Cipete, Minggu (22/11) sore ini. Kunjungan itu dalam rangka menyerahkan sertifikat CHSE untuk UMKM.
Dalam kunjungannya itu, Menparekraf Wishnutama didampingi pemilik Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo, serta Staf Khusus Komunikasi sekaligus Juru Bicara Kemenparekraf, Prabu Revolusi.
Wishnutama tiba di Toko Kopi Tuku Cipete, Jl Cipete Raya, Jakarta Selatan sekitar pukul 15.00 WIB. Selama kurang lebih 1 jam, Wishnutama berbincang-bincang sekaligus mengecek penerapan protokol kesehatan yang dilakukan di Toko Kopi Tuku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toko Kopi Tuku sendiri sudah lolos penilaian dan mendapatkan sertifikat CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan dari Kemenparekraf.
Sebelum masuk ke Toko Kopi Tuku, Menparekraf Wishnutama dipersilakan mencuci tangan di bak yang sudah disediakan. Kemudian setelah itu dilakukan pengukuran suhu tubuh oleh petugas.
Setelah dinyatakan aman dan normal, dengan ditandai penempelan stiker bertuliskan suhu tubuh berwarna putih, baru pengunjung dipersilakan masuk ke dalam Toko Kopi Tuku. Setiap pengunjung akan diberikan perlakuan yang sama seperti prosedur.
![]() |
Menparekraf Wishnutama pun memuji Toko Kopi Tuku karena telah berkomitmen dalam menerapkan protokol kesehatan di unit usahanya. Selain Toko Kopi Tuku, ada kurang lebih 7 ribuan usaha di sektor pariwisata yang sudah mendapatkan sertifikat CHSE.
"Ini kan salah satu kedai kopi yang mendapatkan sertifikasi CHSE, sudah ada 7.999 yang terjangkau oleh sertifikasi CHSE ini. Tadinya dari kita 6.000, tapi rupanya lebih dari itu minatnya," kata Wishnutama kepada detikTravel di Toko Kopi Tuku Cipete, Minggu (22/11/2020) sore.
![]() |
Wishnutama sendiri menyebutkan bahwa tujuan pemberian sertifikat CHSE ini adalah untuk memberikan rasa aman bagi para wisatawan. Sejauh ini, Wishnutama menilai pelaksanaan sertifikasi CHSE ini sudah sangat baik.
"Ini kan tujuannya untuk meningkatkan rasa aman di masa pandemi, untuk kita kembali lagi ke restoran, ke kedai kopi, ke hotel, ke destinasi pariwisata dan lain sebagainya. Restoran dan kedai kopi ini kan salah satu bidang sektor pariwisata. Secara umum, pelaksanaannya sangat baik. Yang penting, sesuai seperti yang diperlukan saat ini, sehingga semua para pelaku usaha di sektor pariwisata, termasuk restoran, hotel, kedai kopi dan lain sebagainya bisa bangkit kembali," pungkas Wishnutama.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum