Sebuah badai mengungkap keberadaan bangkai kapal berusia 220 tahun. Kapal ini terpendam di dalam pasir di sebuah pantai.
Mengutip pemberitaan CNN, Selasa (24/11/2020), kapal dari tahun 1800-an itu ditemukan di sebuah pantai Florida akibat erosi dari aktivitas Badai Tropis Eta. Badai ini menerjang negara bagian AS itu pada awal bulan lalu.
Lalu, seorang pengunjung pantai menemukan sesuatu saat berjalan di pantai Kota St. Augustine. Yang menemukan pertama kali adalah Mark O'Donoghue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melihat sebuah gundukan pasir yang aneh di Pantai Crescent. Ia melihat kayu yang kemungkinan besar berasal dari kapal karam yang berasal dari tahun 1800-an, menurut rilis berita dari Program Maritim Arkeologi Mercusuar St. Augustine.
Program tersebut merupakan hasil kerja sama tim peneliti yang telah membantu mengidentifikasi beberapa bangkai kapal yang ditemukan di daerah tersebut.
Tim itu telah memulai pemeriksaan dan mendokumentasikan temuan dengan bantuan mahasiswa Flagler College. Mereka yakin kayu tersebut kemungkinan besar dari Caroline Eddy, sebuah kapal dagang Amerika.
Tetapi hal itu belum dikonfirmasi karena tim masih akan melakukan penelitian hingga berbulan-bulan ke depan.
"Segala sesuatu yang kami lihat sejauh ini sesuai dengan hipotesis itu, ada papan kayu, pengait besi," kata Chuck Meide, direktur organisasi tersebut.
"Mereka terlihat sangat mirip dengan bangkai kapal lain dari tahun 1800-an yang pernah kita lihat," imbuh dia.
![]() |
Badai Eta, badai ke-28 pada musim badai 2020, meninggalkan kerusakan di beberapa negara bagian pada awal bulan ini. Badai itu mendarat di empat tempat terpisah.
Pada tanggal 3 November, Badai Eta mendarat di Amerika Tengah sebagai badai Kategori 4. Lalu pergerakannya masuk kembali ke Laut Karibia dan menghantam Kuba pada 8 November dan kemudian ke Lower Matecumbe Key Florida sebagai badai tropis.
Di St. Augustine, badai tersebut menyebabkan air pasang yang ekstrem. Kejadian ini juga menyebabkan rob dan erosi pantai di Monumen Nasional Fort Matanzas, menurut National Park Service.
Erosi menyebabkan ditemukannya bangkai kapal yang menurut para peneliti mungkin adalah sisa-sisa bangkai kapal Caroline Eddy.
Pasir di sekitar reruntuhan telah terkikis selama bertahun-tahun, terutama setelah dihantam Badai Matthew dan Irma. Sebelum tergerus, bukit pasir yang memendam kapal memiliki ketinggian lebih dari 3,6 meter dan telah membantu melestarikan struktur kayu.
Lebih dari 70% dari semua bangkai kapal bersejarah yang diketahui hilang di Florida adalah kapal dagang yang memindahkan barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di sepanjang pantai Atlantik, menurut para peneliti.
Tim peneliti terus mendokumentasikan dan mengambil sampel kayu dan besi. Karena tingginya biaya penggalian, puing-puing tidak akan bisa digali sepenuhnya.
Untuk melestarikan situs tersebut, pemerintah kota telah memasang semacam garis polisi di area tersebut dan memasang tanda untuk memperingatkan pengunjung agar tidak mengganggu area tersebut.
Ada peringatan bahwa kegiatan yang mengganggu situs itu adalah ilegal. Peneliti menambahkan bahwa tidak ada harta karun yang terkubur bersama bangkai kapal itu dan apa pun yang berharga kemungkinan besar telah diambil pada tahun 1800-an.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum