Seorang penumpang pesawat dari Selandia Baru dites negatif COVID-19 sebelum terbang. Namun ternyata, dia malah menulari empat orang penumpang lainnya. Kok bisa?
Laporan terbaru menyebutkan seorang penumpang yang terbang dari Dubai menuju ke Selandia Baru menulari empat penumpang lainnya di dalam penerbangan selama 18 jam tersebut. Padahal penumpang tadi sudah tes PCR 48 jam sebelum terbang dan hasilnya dinyatakan negatif.
Kasus ini terungkap berkat analisis DNA dan penelusuran yang dilakukan oleh otoritas terkait. Penumpang tersebut ternyata telah terjangkiti virus Corona, namun tidak menunjukkan gejala. Total ada tujuh kasus baru positif Corona yang terkait penerbangan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengombinasikan informasi, dinamika perjalanan dan analisis genom, kami menyimpulkan bahwa setidaknya ada 4 penularan SARS-CoV-2 di dalam penerbangan. 4 dari 6 sekuens genom berasal dari Swiss, negara asal terduga," ungkap laporan tersebut, dikutip dari Washington Post, Rabu (25/11/2020).
Protokol kesehatan yang diterapkan di Selandia Baru membuat kasus ini semakin unik, karena semua penumpang telah dimonitor dan dites ulang selama karantina 14 hari mereka. Di kebanyakan penerbangan, dokter sudah mengatakan tidak mungkin untuk memonitor orang setelah 14 hari mereka bepergian.
"Kasus ini menunjukkan betapa sulit mencegah orang yang terinfeksi dari penerbangan, meski kamu sudah melakukan tes PCR sedekat mungkin sebelum terbang. Kasus ini jadi menular setelah dia melakukan tes sebelum terbang. Tapi faktanya, dia tidak menunjukkan gejala sampai 71 jam setelah penerbangan itu," jelas David Freedman, ahli penyakir menular dari University of Alabama yang me-review laporan tersebut.
Menurut laporan tersebut, penularan terjadi meski penumpang pesawat sudah mengenakan masker dan sarung tangan. Namun Freedman menduga, durasi penerbangan menjadi penyebab orang bisa saja tidak mengenakan maskernya dengan baik.
"Akan sangat sulit untuk orang bisa tetap menjaga maskernya terpakai selama 18 jam berturut-turut," kata Freedman.
Dari tujuh orang yang terinfeksi Corona di penerbangan ini, mereka ternyata sama-sama duduk di empat deret bangku pesawat yang berurutan. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mempelajari sumber potensial infeksi virus tersebut di pesawat sehingga sampai ada empat penumpang pesawat yang tertular.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?