Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah wisman yang datang ke Indonesia turun 70% hingga September 2020. Masih ada waktu untuk bisa menaikkan kembali kunjungan wisman.
Pada Januari 2020, kunjungan wisatawan mancanegara berjumlah 1,27 juta, menurun jika dibandingkan dengan Desember 2019 yang berjumlah 1,37 juta. Kondisi seperti ini diperkirakan akan terus menurun sampai pandemi berakhir.
Akan tetapi, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pariwisata merupakan sektor yang paling cepat pulih ketika pandemi berakhir. Sampai September 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia adalah 3,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut hitung-hitungan kami memang kami coba melihat dari sisi UNWTO dan kami mencoba coba juga menghitung-hitung begitu. Jadi untuk jumlah wisman diprediksi kalau di skenario pesimistis 3,7 juta, kemudian moderat sekitar 4,6 juta dan optimistis kita 6,12 juta," kata kata Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wawan Rusiawan.
Pada tahun 2019, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia hingga akhir tahun mencapai 16,1 juta orang, naik 1,9% dari tahun 2018. Wawan berharap, di sisa waktu menuju akhir tahun 2020, jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia bisa semakin bertambah.
"Mudah mudahan di kuartal keempat ini bisa lebih dari pesimistis atau bisa sampai moderat karena sampai September kita sudah mencatat sekitar 3,5 juta jumlah wisman ke Indonesia," kata Wawan.
Sedangkan untuk estimasi wisatawan nusantara di tahun 2020, poin pesimistis diprediksi mencapai 120.093.241 perjalanan, moderat 129.856.946 perjalanan dan optimis di angka 139.620.651 perjalanan.
Tahun lalu, dengan kunjungan wisman 16,1 juta, maka estimasi devisa yang diterima yaitu USD 18,45 miliar dolar. Tahun ini, dengan adanya pandemi COVID maka jumlah devisa yang diterima juga menurun.
"Kalau kita lihat dari sisi devisa dan ASPA (Average Spending per Arrival) memang kita prediksi dengan jumlah wisman yang berkunjung tadi dengan ASPA 1.145, ini ASPA 2019 itu diharapkan akan ada devisa sekitar USD 7 miliar untuk optimis, USD 5,3 miliar dolar (moderat) dan USD 4,24 miliar dolar untuk pesimis," pungkasnya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum