Pulau Padar di Taman Nasional Komodo telah menerima kunjungan wisatawan domestik dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Corona. Begini keadaannya pada hari ini.
Protokol pertama yang harus ditaati wisatawan adalah melakukan pemesanan online sebelum berkunjung yang bertujuan mengontrol jumlah pengunjung.
Setelah itu, wisatawan wajib untuk menyerahkan hasil tes rapid atau swab yang membuktikan bebas Corona serta mengisi pernyataan pertanggung jawaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di lokasi, wisatawan juga wajib untuk mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya. Jika suhu di bawah 37,5 derajat, wisatawan diizinkan membeli tiket dan melakuan penanjakan menuju puncak bukit di Pulau Padar.
detikTravel yang berkesempatan datang ke sana bersama awak media dalam program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melihat antusiasme tinggi dari wisatawan.
Ratusan orang tampak bersemangat mendaki untuk melihat pemandangan cantik dari bukit Pulau Padar. Salah satunya Dita, wisatawan asal Jakarta ini rela mendaki untuk mengabadikan momen Instagramable.
![]() |
"Capek (mendaki) tapi pemandangannya bagus, bisa untuk foto-foto," ungkapnya kepada detikTravel, Sabtu (28/11/2020).
Namun Dita memberikan saran agar kapasitas pengunjung Pulau Padar bisa lebih dibatasi agar tidak terjadi kerumunan.
"Mungkin dibatasi saja jumlahnya karena kan enggak semua orang bisa pakai masker saat mendaki," katanya.
Sementara itu, ranger Pulau Padar, Emanuel mengungkapkan bahwa kapasitas pengunjung saat ini memang diatur secara manual. Ketika detikTravel mendaki pun, ranger-ranger bersiaga untuk mengatur lalu lintas pengunjung.
"Karena akhir-akhir ini kami belum disosialisasi oleh tim yang mengatur semua booking online itu, banyak yang datang tidak booking, jadi ini masih proses. InsyaAllah tahun depan," katanya.
Sembari menunggu, Emanuel berharap para pemandu wisata juga dapat mengalihkan perjalanan wisatawan yang mereka bawa ke tempat lain jika Pulau Padar ramai.
"Untuk guide, orang kapal, mereka harus hapal hari Sabtu banyak wisatawan. Jadi mereka harus bawa ke pulau lain biar tidak mengumpul di Pulau Padar," katanya.
(pin/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum