Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus mengikutkan dua museum di pameran virtual. Pengunjung bisa melihat dua museum itu secara online di rumah. Asyik!
"Pameran virtual ini diselenggarakan oleh Museum Provinsi Jawa Tengah Ranggawarsita. Kita menyertakan dua museum milik pemkab. Selain itu peserta lainnya diikuti 20 museum yang ada di Jawa Tengah ," kata Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, RR. Lilik Ngesti W saat dihubungi detikcom, Rabu (2/12/2020).
Lilik mengatakan kedua museum yang ikut serta pameran virtual adalah Museum Kretek dan Museum Purbakala Patiayam Kudus. Pada pameran itu, kata Lilik warga bisa melihat isi koleksi di dua museum tersebut secara online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benda yang dipamerkan adalah semua koleksi Museum Kretek dan Museum Patiayam," kata Lilik.
Untuk di Museum Purbakala Patiayam ada beberapa koleksi fosil yang dipamerkan. Di antaranya fosil Fr. Ivory Stegoden. Fosil ini memiliki panjang 3.620 mm, lebar 170 mm dan tinggi 150 mm. Fosil Stegodon sp merupakan fosil dari spesies gajah purba.
Lalu ada fosil Dubois Santeng. Fosil ini berupa tengkorak yang masih memiliki tanduk yang utuh. Fosil Dubois Santeng atau Duboisia Santeng merupakan fosil antelope purba yang telah punah pada kala pleistosen atau sekitar 750.000 tahun yang lalu. Fosil Dubois Santeng termasuk dalam kelompok familia Bovidae.
"Semua koleksi yang ada di Museum Purbakala Patiayam kita pamerkan semuanya, termasuk 17 fosil yang teregistrasi nasional," ungkap Lilik.
Tidak kalah menarik adalah koleksi di Museum Kretek. Pada pameran itu, kata dia pihaknya menampilkan keseluruhan koleksi di museum satu-satunya di Indonesia itu. Mulai dari alat pembuatan rokok kretek hingga produk rokok kretek dari masa-masa.
Lilik mengatakan, pameran virtual bersama ini dapat diakses masyarakat kapanpun dan dimana pun. Kata dia pameran virtual ini bisa disaksikan selama satu tahun penuh.
"Bisa membuka website pameranbersamavirtual.id," kata Lilik.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Bergas C Penanggungan berharap dengan keikutsertaan tersebut bisa menjadikan perhatian bagi masyarakat. Sehingga masyarakat kembali berkunjung ke museum dan belajar tentang peninggalan nenek moyang dulu.
"Harapannya keikutsertaan koleksi menambah kancah pengetahuan bagi masyarakat. Di mana bisa menambah pengetahuan kepada masyarakat. Harapan kita koleksi menjadi perhatian dan menjadi ketertarikan bagi para pengunjung untuk mempelajari terhadap koleksi sebuah museum," ujar Bergas kepada wartawan saat ditemui di Taman Krida Kudus.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan