Dear Pendaki, Ini Pesan dari Kepala BB TN Bromo Tengger Semeru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dear Pendaki, Ini Pesan dari Kepala BB TN Bromo Tengger Semeru

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Kamis, 03 Des 2020 08:46 WIB
Gunung Semeru
Gunung Semeru Foto: (Pradikta/d'Traveler)
Jakarta -

Hal-hal yang harus diperhatikan para pendaki, di antaranya mempersiapkan peralatan yang cukup, logistik hingga tidak dalam kondisi sakit. Sampah pun menjadi hal utama yang harus diperhatikan pendaki.

"Buat saya siapapun yang mau mendaki gunung itu yg pertama harus bicara yg namanya safety, keselamatan. Keselamatan itu diungkapkan dalam dua hal, diungkapkan dengan dia memiliki peralatan yang cukup, yang kedua bekal logistik yang cukup," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Agus Budi Santosa saat dihubungi detikcom.

Peralatan yang dibutuhkan di antaranya jaket, sepatu, tenda dan kebutuhan pribadi masing-masing pendaki. Selain itu pastinya mempersiapkan kebutuhan makanan agar nantinya tidak kesusahan saat sudah berada di atas gunung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan pernah ngandelin orang lain untuk makan dan minum di atas, harus bersiap dari bawah, kan gitu." kata Agus.

Kedua, yaitu persiapan diri. Pastikan fisik pendaki benar-benar sehat dan sudah mengetahui seberapa berat track yang akan dilalui.

ADVERTISEMENT

"Kalau lagi sakit jangan naik, lagi haid sebaiknya jangan naik. Jadi orang naik gunung itu kan olahraga ekstrem olah raga berat. Jadi kalau tidak siap ya jangan naik gunung," tambah Agus.

Agus menuturkan 99 persen orang yang mengalami kecelakaan di atas gunung atau tidak mampu melanjutkan naik gunung adalah karena tak mempersiapkan peralatan, logistik dan fisik yang baik. Jadi tiga hal ini menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Dia juga berpesan kepada para pendaki untuk membawa pulang sampah mereka. Jangan hanya asik-asik berfoto tapi meninggalkan sampah dan mengotori lingkungan.

"Walaupun cuma sampah dan nggak berguna tolong dibawa turun, karena kalau ditinggal di atas siapa yang mau bawa turun? Katanya pendaki pecinta alam. Lho kok alamnya dikotori dengan ditambahi sampah," pungkasnya.

(elk/ddn)

Hide Ads