Pemerintah sudah menetapkan pemangkasan libur akhir tahun dan cuti bersama Desember 2020. Meski ada pengurangan jumlah hari, pelaku hotel tetap mempersiapkan segala sesuatu untuk menerima tamu
General Manager The Trans Luxury Hotel, Farid Patria dalam siaran persnya mengatakan pihaknya selalu support dan mengikuti keputusan dari pemerintah termasuk mengenai libur panjang akhir tahun 2020.
"Kami selalu siap untuk menyambut seluruh tamu di periode akhir tahun ini. Fokus utama kami adalah untuk terus memastikan penerapan berbagai protokol kesehatan baik itu untuk karyawan maupun tamu. Kami percaya dengan terus memperhatikan kesehatan karyawan kami, karyawan kami dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh tamu," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari sisi protokol kesehatan, dimulai dari pintu masuk The Trans Luxury Hotel, setiap tamu akan dicek suhu tubuhnya. Hanya yang suhunya di bawah 37,5 derajat celcius saja yang diperkenankan untuk masuk.
Berlanjut ke meja resepsionis, di sana juga dipasangi pembatas akrilik untuk mencegah kontak fisik secara langsung antara resepsionis dengan tamu. Di meja itu juga disediakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan. Selain itu, pena yang digunakan tamu juga disterilisasi secara berkala agar virus dan bakteri mati.
Baca juga: Lantai Tertinggi yang Ikonik di Kota Bandung Resmi Dibuka
Karyawan di The Trans Luxury Hotel Bandung juga diwajibkan untuk mengenakan masker, sarung tangan, dan face shield bagi yang berinteraksi langsung dengan tamu. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk menjaga jarak atau physical distancing selama melakukan pekerjaan.
Memasuki lift, terdapat sejumlah markah yang mengisyaratkan setiap tamu untuk menjaga jarak. Kapasitas lift di The Trans Luxury Hotel juga dibatasi, maksimal hanya untuk 5-6 orang saja. Di dalam lift juga disediakan hand sanitizer yang dapat digunakan usai tamu memencet tombol.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan