Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Kamis, 03 Des 2020 20:09 WIB

TRAVEL NEWS

Bebas Calo, Kini Tiket Taj Mahal Harus Pesan Pakai KTP

Bonauli
detikTravel
Agra, India - September 21, 2015: Muslim tourists posing for a photograph in one of the two grand red sandstone buildings that mirror each other, and face the sides of the tomb of Taj Mahal Agra India This one is a mosque
Taj Mahal (iStock)
Agra -

Taj Mahal memperbaiki sistem pemesanan tiket demi kenyamanan wisatawan. Sering banyak yang tertipu karena calo, sekarang sudah tidak lagi.

Dilansir dari berbagai sumber, hal ini dilakukan oleh Taj Mahal agar menekan penjualan tiket secara gelap alias calo. Kebijakan ini diresmikan disepakati dengan Survei Arkeologi India (ASI).

"Kini wisatawan hanya dapat memesan maksimal 5 tiket untuk dewasa dan tiga tiket untuk anak-anak," ujar Vasant Swarnkar, Arkeolog Pengawas di ASI.

Sebelumnya satu orang bisa memesan hingga 20 tiket secara online untuk masuk ke Taj Mahal. Sementara untuk anak-anak di bawah umur 15 tahun akan tetap gratis.

"Pembatasan pembelian tiket akan berlaku untuk monumen lain di seluruh Agra, termasuk Fatehpur Sikri dan Benteng Agra," ucapnya.

Isu calo ini begitu meresahkan di Agra. Swarnkar bahkan telah menulis berbagai keluhan dari wisatawan tentang calo dari wisatawan dan diserahkan kepada Hakim Distrik dan polisi.

Karena laporan ini, polisi berhasil menangkap setengah lusin calo yang menjual kembali tiket online kepada wisatawan dengan harga yang mahal.

Sekarang pembelian tiket harus dilengkapi dengan nama yang sesuai dengan KTP atau paspor.

"Pengunjung hanya diperbolehkan masuk setelah memverifikasi nama dan foto dengan KTP atau paspor atau dokumen lainnya," jelasnya.

Sebenarnya praktik ini sudah dilakukan. Namun pada tahun lalu kementerian menghapus kebijakan ini karena mendapat banyak keluhan dari agen perjalanan dan operatur tur.

Sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan, Taj Mahal hanya akan menerima 5.000 pengunjung setiap harinya. Di tengah pandemi, target tersebut diakui sulit untuk dicapai.

"Tujuannya adalah memberikan akses bebas rumit kepada wisatawan yang datang ke monumen daripada menerapkan lebih banyak aturan," ujar Wakil Presiden Persekutuan Pariwisata Agra, Rajiv Saxena.

(bnl/ddn)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA