Geser Tokyo, Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Geser Tokyo, Jakarta Jadi Kota Terpadat di Dunia

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 25 Nov 2025 21:37 WIB
Periode libur panjang dimulai hari ini hingga Minggu (1/6). Momen libur panjang dimanfaatkan sebagian warga wisata ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta.
Ilustrasi Jakarta (Andhika Prasetia)
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menobatkan Jakarta sebagai kota atau kawasan metropolitan terpadat di dunia dengan 42 juta penduduk. Posisi itu menggeser Tokyo.

Dikutip dari ABC, Selasa (25/11/2025), Divisi Kependudukan Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB menempatkan Jakarta pada peringkat pertama kota terpadat di dunia dan diikuti oleh Dhaka. Ibu kota Bangladesh itu dihuni hampir 40 juta penduduk.

Tokyo melorot ke peringkat ketiga dengan 33 juta penduduk setelah bertahun-tahun menduduki peringkat pertama. Pertumbuhan penduduk Tokyo yang stagnan dan belakangan harus menghadapi krisis populasi membuat posisinya melorot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi pengamat perkotaan, posisi Jakarta sebagai kota terpadat di dunia tidak mengejutkan. Direktur Rujak Centre for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan bahwa jumlah penduduk wilayah metropolitan Jakarta sudah melampaui Tokyo sejak beberapa tahun lalu. Nah, laporan PBB ini menegaskan bahwa masalah kota megapolitan Jakarta semakin mendesak.

Dengan penduduk yang begitu besar, Jakarta menghadapi tantangan klasik kota-kota raksasa dunia, mulai dari kemacetan parah, polusi, hingga banjir. Persoalan menjadi lebih rumit karena koordinasi antarwilayah di Jabodetabek kerap tidak berjalan mulus.

ADVERTISEMENT

Untuk mengurangi tekanan di Jakarta, pemerintah Indonesia pada 2019 mengumumkan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur dan mulai membangun ibu kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan baru. Namun, pembangunan kota baru itu malah dibayangi prediksi menjadi kota hantu.

Fenomena Urbanisasi Global

PBB mencatat bahwa pada 2025, sekitar 45 persen dari populasi dunia yang berjumlah 8,2 miliar tinggal di kota. Persentase itu meningkat dibandingkan 1950 yang hanya 20 persen orang tinggal di kota.

Jumlah megacity atau kota berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa juga meningkat dengan pesat. Dari hanya delapan kota pada 1975 menjadi 33 kota pada 2025. Sebanyak 19 megacity tersebut berada di Asia.

Laporan itu juga memprediksi beberapa kota yang akan segera menyusul menjadi megacity baru pada 2050, termasuk Kuala Lumpur di Malaysia, Addis Ababa di Ethiopia, dan Hajipur di India.

Menurut Li Junhua, kepala Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, urbanisasi adalah kekuatan penentu zaman kita. Dia menekankan bahwa pertumbuhan kota sebenarnya bisa menjadi peluang besar, asal dikelola dengan strategi yang tepat.

"Jika dirancang secara inklusif dan terkoordinasi, kota dapat membuka peluang baru bagi aksi iklim, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan sosial," kata dia.

Dia juga menambahkan bahwa negara perlu menyelaraskan kebijakan perumahan, tata ruang, transportasi, dan layanan publik di wilayah perkotaan maupun pedesaan untuk mencapai pembangunan yang seimbang.




(fem/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads