Pengusaha China Beli Pulau di Australia, Lalu Larang Orang Australia Masuk

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengusaha China Beli Pulau di Australia, Lalu Larang Orang Australia Masuk

Bonauli - detikTravel
Jumat, 04 Des 2020 20:42 WIB
Bendera Australia (AFP Photo)
Foto: Bendera Australia (AFP Photo)
Queensland -

Sebuah pulau cantik di Australia menarik hati pengembang dari China. Setelah dijual, warga sana malah diusir pelan-pelan.

Dilansir dari Newsweek, China Bloom pengembang dari China membeli sebuah pulau bernama Keswick. Pulau ini masuk dalam Kepulauan Whitsundays di lepas pantai Queensland, Australia.

Mayoritas Pulau Keswick dinyatakan sebagai taman nasional. Warga di sana kerap menyewakan propertinya untuk wisatawan yang ingin liburan di Keswick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kehadiran China Bloom dianggap bermasalah. Menurut klaim warga, para penduduk di sana mulai dilarang untuk mengakses destinasi-destinasi di Pulau Keswick.

Warga dilarang masuk ke pantai, kapal dilarang masuk, bahkan landasan udaranya pun tak boleh diakses. Properti rumah dilarang untuk disewakan untuk wisatawan atau pun diiklankan lewat Airbnb.

ADVERTISEMENT

Karena tak ada kejelasan, warga menyimpulkan bahwa nantinya pulau tersebut akan dijual kepada turis China.

"Saya tidak menyangka kalau mereka tak menginginkan orang Australia di pulau itu. Saya pikir mereka ingin memiliki pulau ini untuk keperluan pariwisata China," ujar Julie Willis, mantan penduduk di Pulau Keswick.

Willis menceritakan pengalamannya saat mereka diusir. Properti yang sudah mereka sewa selama enam tahun, mendadak harus kosong dalam waktu 3 hari. Tak hanya itu Willis juga harus deposit uang sebanyak USD 70.000 sebagai biaya penggantian kerusakan properti.

"Saya pikir mereka mencoba menghalangi kita untuk membeli properti. Mereka tidak ingin kita di sini," ucapnya.

Menurut juru bicara dari Departemen China Bloom bekerja untuk memperbaiki jalan-jalan di pulau, dermaga kapal dan infrastruktur kelautan.

"Tanggung jawab Departemen adalah untuk bekerja sama dengan kepala penyewa China Bloom dan sub penerima untuk memastikan semua kegiatan yang relevan sesuai dengan persyaratan sewa," tutup juru bicara.

(bnl/ddn)

Hide Ads