Harta karun setara lebih dari satu juta dolar Amerika Serikat dikubur dalam lebatnya hutan Pegunungan Rocky. Penemu yang selama ini anonim, kini terungkap.
Diberitakan CNN, Rabu (9/12/2020), orang yang menemukan harta karun Forrest Fenn ingin dirahasiakan. Namun, ada gugatan hukum yang memaksanya untuk dipublikasikan.
Adalah Jack Stuef, seorang mahasiswa kedokteran berusia 32 tahun dari Michigan. Ia menemukan peti harta karun Fenn.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim ini diverifikasi secara independen oleh keluarga Fenn dengan majalah Outside, yang mewawancarai Stuef. Dia mengungkapkan identitasnya karena gugatan baru-baru ini.
Kejadian ini akan membuat namanya dikenal oleh publik, katanya. Namun, dia tidak mau berpisah dengan rahasia harta karun dan petunjuk yang membawanya ke sana.
Perburuan harta karun Fenn yang terkenal dimulai pada 10 tahun yang lalu. Penulis menerbitkan puisi samar dalam otobiografinya yang dimaksudkan untuk mengarahkan calon pengelana ke hutan belantara Wyoming.
Fenn memperkirakan lebih dari 350.000 orang mencari peti harta karun tersebut Bahkan, beberapa di antaranya meninggal dunia dalam pencarian itu.
![]() |
Stuef menghabiskan dua tahun mencari harta karun Fenn. Diketahui bahwa harta karun itu berisi emas, perhiasan, dan artefak lainnya yang diyakini berharga lebih dari USD 1 juta atau setara Rp 14,1 miliar.
Stuef akhirnya menemukan harta karun ini di hutan belantara Wyoming pada bulan Juni lalu.
Lalu, Fenn merahasiakan identitas Stuef, atas permintaan penemu harta karun. Dia menggambarkan Stuef hanya sebagai seorang pria dari 'back East'.
Kini, Stuef mengatakan bahwa dia sangat khawatir tentang keselamatan keluarganya.
"Selama enam bulan terakhir, saya tetap anonim, bukan karena saya menyembunyikan sesuatu, tetapi karena Forrest dan keluarganya dikuntit, mendapatkan ancaman pembunuhan, penyerbuan rumah, tuntutan hukum yang sembrono, dan potensi penculikan," tulis Stuef dalam sebuah unggahan di Medium.
"Saya tidak ingin hal itu terjadi pada saya dan keluarga saya," imbuh dia.
Sesaat sebelum kematian Fenn pada bulan September, seorang wanita mengajukan gugatan. Ia mengatakan bahwa siapa pun yang menemukan harta karun itu telah melakukannya dengan meretas emailnya, kata Stuef kepada majalah Outside.
Sejak Fenn meninggal, panggilan pengadilan dialihkan ke ahli warisnya. Sebelumnya, ia adalah satu-satunya orang yang mengetahui bahwa Stuef telah menemukan harta karun itu.
Stuef sendiri membantah tuduhan tersebut ke majalah Outside. Sejak menemukan harta karun itu, ia pindah ke gedung yang lebih aman dengan penjaga dan tingkat keamanan berlapis untuk melindungi dirinya sendiri.
Dia juga tidak memiliki harta karun itu, karena telah disimpan di lemari besi di New Mexico. Harta karun itu akan tetap ada di sana sampai dia menjualnya.
Stuef mengatakan dia tidak akan pernah mengungkapkan lokasi di mana dia menemukan peti harta karun itu untuk melestarikan satwa liar di sana. Ia juga ingin mencegah penjelajah lain mengikuti jejaknya, itu sangat berbahaya.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!