Badan PBB Cek Kesiapan Bali Terima Turis Asing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Badan PBB Cek Kesiapan Bali Terima Turis Asing

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Jumat, 11 Des 2020 22:00 WIB
Desa Wisata Panglipuran Bali
Desa Wisata Panglipuran Bali (Foto: shutterstock)
Denpasar -

Badan PBB yang mengurusi soal pariwisata, Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) mengecek kesiapan Bali dalam menerima turis asing. Delegasi UNWTO sudah bertemu dengan pemerintah Indonesia untuk berkolaborasi untuk membuka Bali untuk turis internasional dan kembali membuka pariwisata.

UNWTO mengapresiasi penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Indonesia yang memperbesar peluang bagi kebangkitan sektor pariwisata di tanah air.

Indonesia telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) sebagai turunan dari protokol kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta kementerian/lembaga lain. Protokol juga mengadopsi peraturan yang dikeluarkan organisasi dunia seperti UNWTO.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio pun kemudian menyambut baik kerja sama dan dukungan dari UNWTO dalam membantu Indonesia mempersiapkan diri membuka pariwisata khususnya bagi pengunjung internasional.

UNWTO bersama Kemenparekraf bekerja sama menggelar seminar bertajuk "Capacity Building Workshop on Restarting International Tourism in Bali" yang diselenggarakan di Bali pada 7 hingga 8 Desember 2020.

ADVERTISEMENT

Seminar dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Giri Adnyani, serta lebih dari 30 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan 150 peserta yang hadir secara daring.

Seminar fokus membahas strategi pemerintah dalam upaya membuka kembali pariwisata meliputi perumusan kebijakan, prosedur, sarana dan prasarana kesehatan, serta protokol keimigrasian di masa adaptasi kebiasaan baru.

"Pandemi COVID-19 ini telah mengubah paradigma masyarakat, di mana faktor kesehatan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan atau tujuan wisata," kata Wishnutama Kusubandio di situs Kemenparekraf.

Di sela kegiatan seminar, delegasi UNWTO melakukan kunjungan ke bandara dan beberapa tujuan wisata lainnya. Mereka melihat secara langsung penerapan protokol CHSE yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan kembali aktifnya kepariwisataan Bali.




(ddn/ddn)

Hide Ads